Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kasus PMK Meningkat, Gunungkidul Belum Tutup Pasar Hewan

Ilustrasi sapi mati akibat terpapar antraks. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Sebanyak 893 sapi terjangkit PMK di Gunungkidul, 63 di antaranya mati dalam periode Desember-Januari
  • Pemerintah Gunungkidul belum berencana menutup pasar hewan meskipun jumlah pengunjung menurun dan transaksi beralih ke media sosial
  • Kasus PMK pada sapi terus meningkat, namun Pemkab Gunungkidul belum akan menetapkan status darurat PMK

Gunungkidul, IDN Times - Sebanyak 893 ekor sapi di Kabupaten Gunungkidul terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan 63 ekor di antaranya dinyatakan mati dalam periode Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Meski kasus hampir mencapai 1.000, Pemerintah Gunungkidul belum berencana menutup sementara pasar hewa

1. Penutupan pasar hewan nunggu evaluasi

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.(Dok.Diskominfo Gunungkidul))

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyebutkan bahwa terdapat dua pasar hewan di wilayahnya, yaitu Pasar Hewan Siyono di Playen dan Pasar Hewan Munggi di Semanu. Penutupan sementara kedua pasar tersebut masih akan dievaluasi lebih lanjut.

"Meski pasar hewan belum kita tutup namun jumlah pengunjungnya sudah menurun dan mulai transaksi dengan media sosial," ujarnya, Selasa (14/1/2024).

2. Jika diperlukan status KLB PMK akan ditempuh

Pemberian tambahan vitamin untuk ternak sapi (daruwaskita)

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengakui bahwa kasus PMK pada sapi terus meningkat. Namun, ia meminta para peternak untuk tidak panik karena PMK dapat disembuhkan. Ia  mencontohkan bahwa kasus antraks sebelumnya juga berhasil dilalui oleh para peternak.

"Tetap waspada, tapi jangan panik," ucapnya.

Sunaryanta menegaskan, Pemkab Gunungkidul belum akan menetapkan status darurat PMK. Meski begitu, pihaknya akan terus memantau situasi.

"Nanti akan kita lihat seperti keuntungan dan kerugian, kalau memang nanti harus status darurat, kita buat," katanya.

3. Pasar hewan di Gunungkidul sudah sepi

Ilustrasi hewan kurban sapi.(IDN Times/Daruwaskita)

Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta, menyampaikan bahwa pemerintah belum menutup pasar hewan meskipun kasus PMK meningkat, karena pasar hewan sudah sepi pengunjung.

"Sekarang sudah sepi ya, kita ambil sisi positifnya. Peternak, ternaknya di rumah kesempatan untuk pengobatan dan vaksinasi," katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa peternak telah beralih ke media sosial untuk menjual ternak mereka. "Sekarang bisa transaksi menggunakan media sosial misalnya Facebook, tidak ke pasar," imbuhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us