Jelang Aksi 1 September Pemda DIY Kampanyekan Ayo Jaga Jogja

- Pemda DIY merilis kampanye tersebut melalui Instagram dengan pesan saling mengayomi satu sama lain.
- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan keprihatinannya atas kekerasan yang terjadi selama aksi demonstrasi di sejumlah wilayah termasuk di DIY.
Yogyakarta, IDN Times - Tagline Ayo Jaga Jogja Bebarengan dikampanyekan di DIY, jelang aksi demokrasi yang akan digelar pada Senin (1/9/2025) di Jogja.
Kampanye itu digaungkan Pemda DIY bersama kabupaten dan kota di DIY, untuk mengajak warga di Bumi Mataram menjaga ketertiban dan keamanan wilayah.
1. Minta saling mengayomi satu sama lain

Melalui Instagramnya pada hari Minggu (31/8/2025), Pemda DIY merilis Kampanye Ayo Jaga Jogja Bebarengan. Dalam unggahan itu tertulis,
Jogja ngemong, Jogja nentremake.
Kita semua adalah keluarga, saling mengayomi satu sama lain. Sudah sewajarnya kita saling menjaga sikap dan hati. Demi terwujudnya ketentraman dan kerukunan.
Memayu hayuning pribadi
Memayu hayuning kulawarga
Memayu hayuning sesama
Memayu hayuning bawana
Mari menjaga sikap baik untuk diri sendiri, keluarga, sesama manusia, makhluk hidup, dan seluruh dunia.
Ada kedamaian yang harus terus kita perjuangkan. Agar Jogja tetap menjadi ruang sejuk, yang memberikan pelukan hangat nan menentramkan bagi siapapun yang singgah.
2. Sri Sultan nyatakan prihatin dengan aksi kekerasan

Sebelumnya, menanggapi aksi demonstrasi yang berlangsung di sejumlah wilayah termasuk di DIY, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan keprihatinannya atas kekerasan yang terjadi hingga merenggut nyawa Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan. Sultan menegaskan bahwa demokrasi harus dijalankan tanpa kekerasan.
“Yang Anda semua lakukan itu salah satu dari keinginan kita bersama untuk tumbuhnya demokratisasi di Jogja. Saya pun sepakat dengan itu. Hanya saya berharap demokratisasi itu dilakukan dengan baik untuk mendidik kita semua termasuk diri saya pun juga,” ucap Sri Sultan di Mapolda DIY, Jumat (29/8/2025).
Sultan pun meminta pejabat untuk tidak berlaku flexing atau memamerkan gaya hidup. Sultan mengungkapkan para pejabat harus dapat empan papan atau bisa menempatkan diri dengan kedudukannya.
"Saat ini masalahnya bagaimana diri kita masing-masing pejabat bisa menyesuaikan pada situasi pada kondisi lingkungan sosialnya," kata Sultan seusai mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Sabtu (30/8/2025).