Isi Retreat Sri Mulyani Sampaikan Empat Poin Utama, Ini Paparannya

- Menteri Keuangan Sri Mulyani sampaikan 4 poin dalam agenda retreat di Akmil Magelang, salah satunya terkait arahan Presiden soal efisiensi anggaran.
- Sri Mulyani angkat materi Kebijakan Keuangan Negara dan Pertumbuhan Ekonomi, menyebut kebijakan fiskal baik pusat maupun daerah penting untuk mencapai tujuan bernegara.
- Sri Mulyani juga sampaikan poin tentang pembiayaan inovatif untuk akselerasi pembangunan, serta arahan Presiden terkait pengelolaan APBN APBD.
Magelang, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyampaikan empat poin dalam agenda retreat di Akmil Magelang, Minggu (23/2/2025) malam. Salah satunya terkait arahan Presiden soal efisiensi anggaran.
Sri Mulyani dalam materi retreat mengangkat tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Pertumbuhan Ekonomi. “Sisi keuangan negara merupakan instrumen luar biasa penting bagi bapak ibu (kepala daerah), penting bagi bangsa negara mencapai cita-cita kemerdekaan,” ujar Sri Mulyani.
1. Sampaikan materi APBN dan perekonomian

Adapun poin pertama yang disampaikan Sri Mulyani tentang APBN dan Perekonomian. Dirinya menyebut berdasar informasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian bahwa 3/4 kepala daerah yang mengikuti retreat ini telah memiliki pengalaman menjabat. Sementara itu 1/4nya terbilang masih baru, namun diyakini Sri Mulyani mereka juga memiliki pengalaman terkait keuangan dengan background masing-masing.
“Tapi keuangan negara ada sedikit keunikan. Mengelola perekonomian, keuangan negara, baik di pusat maupun daerah paling tidak membutuhkan sebuah kerangka pemahaman supaya kita tahu dan paham menggunakan instrumen dan porsi atau regulasi yang mana,” ungkap Sri Mulyani.
2. Sampaikan kebijakan fiskal

Poin kedua yang disampaikan Sri Mulyani adalah kebijakan fiskal baik pusat maupun daerah. “Terutama bagaimana menggunakan tools atau alat itu, karena kebijakan fiskal APBN dan APBD itu alat mencapai tujuan bernegara,” ungkap Sri Mulyani.
Tujuan bernegara yang dimaksud Sri Mulyani, baik pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, keadilan. “Banyak tujuannya, tapi toolsnya hanya satu,” kata Sri Mulyani.
3. Pembiayaan inovatif hingga arahan Presiden

Sri Mulyani melanjutkan untuk poin ketiga, yaitu pembiayaan inovatif untuk akselerasi pembangunan. Diharapkan tidak sepenuhnya bergantung pada APBN dan APBD, namun bisa melakukan suatu inovasi.
“Keempat menyangkut arahan Presiden pengelolaan APBN APBD baik aspek efisiensi, aspek prioritas, aspek terhadap apa-apq yang perlu untuk harus pegang dalam menjaga keuangan negara,” ujar Sri Mulyani.