Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Indonesian Heritage Agency, Ketika Benteng Vredeburg Bersolek

Museum Benteng Vredeburg di malam hari (IDN Times/Yogie Fadila)
Intinya sih...
  • Benteng Vredeburg bersolek indah setelah revitalisasi sejak Maret lalu
  • Kemendikbudristek meluncurkan Indonesia Heritage Agency (IHA) untuk pelestarian budaya
  • Museum Benteng Vredeburg tampil baru dengan berbagai inovasi dan teknologi interaktif

Yogyakarta, IDN Times - Setelah menjalani rangkaian revitalisasi sejak Maret lalu, Benteng Vredeburg bersolek indah pada Kamis malam (16/05/2024). Dengan hiasan cahaya temaram dan tarian air mancur yang memukau, bangunan bersejarah di jantung Kota Yogyakarta ini tampil berbeda, seolah baru menjalani proses makeover yang memikat perhatian. Ditambah lagi pertunjukan konfigurasi ratusan drone yang memeriahkan langit di kawasan Malioboro malam itu.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memilih Benteng Vredeburg sebagai tempat peluncuran Indonesia Heritage Agency (IHA).

“Malam ini kita luncurkan pembentukan Badan Layanan Umum museum dan cagar budaya, atau Indonesia Heritage Agency. Kita sudah bertahun-tahun merencanakan ini dan baru malam ini terlaksana,” ujar Nadiem dalam sambutannya.

Drone sow (Dok. YouTube Kemendikbud RI)

1. Baru diluncurkan, IHA mengelola 18 museum dan 34 cagar budaya

Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat meluncurkan IHA di Meseum Benteng Vredeburg

Nadiem menyoroti bagaimana banyak museum di Indonesia sering kali hanya menjadi ruang sepi yang jarang dikunjungi, terutama oleh generasi muda. Dengan semangat "Merdeka Belajar," ia berharap IHA mampu mengubah museum dan cagar budaya menjadi ruang belajar yang terbuka dan inklusif, serta mendukung pembelajaran sepanjang hayat.

IHA, yang didirikan pada 1 September 2023, adalah badan layanan umum di bawah naungan Kemendikbudristek. Badan ini bertanggung jawab mengelola 18 museum dan 34 cagar budaya nasional, memastikan pelestarian dan pemanfaatan optimal warisan budaya Indonesia. Dengan visi menjadikan museum dan cagar budaya sebagai ruang kolaboratif yang memperkaya pengetahuan sejarah dan budaya, IHA diharapkan membawa angin segar bagi dunia pelestarian budaya di Indonesia.

Sistem ticketing yang lebih layak dan sesuai zaman (IDN Times/Yogie Fadila)

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menegaskan pentingnya pendirian IHA dalam upaya pelestarian budaya. “Dengan pendirian IHA, kita telah meletakkan salah satu tonggak penting dalam upaya pelestarian warisan budaya di Indonesia. Hal ini bukan hanya tentang pengelolaan museum dan cagar budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai bangsa, memanfaatkan dan merawat kekayaan budaya yang kita miliki,” ujarnya.

2. Yang baru di Benteng Vredeburg

Penggambaran tokoh dengan style ala komik (IDN Times/Yogie Fadila)

Sebagai bagian dari transformasi ini, Museum Benteng Vredeburg tampil dengan wajah baru, baik di luar maupun di dalam. Taman sekitar benteng kini lebih hijau dan teduh, dilengkapi dengan ruang publik, sarana edukasi, dan rekreasi. Terdapat juga coworking space, coffee shop, ruang anak, dan toko suvenir.

Seperti halnya destinasi wisata lain di era Instagram dan TikTok, Vredeburg sengaja membuat titik-titik menarik untuk selfie atau foto bersama. Sementara itu, gerbang masuk dihiasi instalasi seni video mapping, tata suara dan cahaya, serta tarian air mancur yang menambah kesan magis.

Museum seluas lebih dari 46 ribu meter persegi ini kini tidak hanya memajang benda-benda bersejarah, tetapi juga mengemasnya dalam berbagai format yang menarik. Peristiwa pertempuran, misalnya, disajikan dalam ilustrasi bergaya komik.

Hal yang patut diacungi jempol lainnya adalah makin banyaknya koleksi patung perunggu di museum ini yang menambah kesan artistik dan berkelas.

3. Sentuhan teknologi interaktif

Layar sentuh siap menjelaskan peristiwa diorama (IDN Times/Yogie Fadila0

Dalam tur bersama Menteri Nadiem dan Gubernur Dearah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, IDN Times menikmati diorama yang dilengkapi layar sentuh untuk memahami peristiwa yang digambarkan oleh miniatur tersebut. Penambahan teknologi interaktif membuat museum ini terasa lebih relevan bagi semua kalangan, terutama anak muda.

Ada juga pementasan peristiwa bersejarah dalam bentuk teater oleh aktor dan aktris panggung. Di Taman Patriot, pengunjung diajak melintasi waktu, dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949.

Dengan berbagai inovasi ini, Museum Vredeburg kini menjadi destinasi yang menarik dan edukatif. Pengelola juga merencanakan paket wisata bertema "A Night at the Museum" bekerja sama dengan Museum Sonobudoyo yang lokasinya berdekatan. Wah, daya tarik baru yang patut dinantikan!

Share
Editorial Team