Pelaku Wisata Bantul Yakin Syarat Booster Tak Pengaruhi Wisatawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Pemerintah bakal memperlakukan booster sebagai syarat perjalanan terhitung mulai tanggal 17 Juli 2022. Kebijakan tersebut untuk menekan angka penularan COVID-19 yang saat ini mulai mengalami kenaikan.
Pelaku wisata di Bantul memperkirakan syarat tersebut tak akan pengaruhi jumlah kunjungan wisata, mengapa?
1. Syarat booster takkan pengaruhi jumlah kunjungan wisata
Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata di Kapanewon Dlingo, Bantul, Purwoharsono mengatakan kebijakan booster untuk pelaku perjalanan pasti akan berdampak pada kunjungan wisatawan namun diperkirakan tidak akan signifikan.
"Kan aturan itu baru akan diterapkan tanggal 17 Juli mendatang ya. Ya jadi belum bisa memastikan seberapa besar dampaknya terhadap kunjungan wisatawan. Perkiraannya pasti tak akan signifikan (terhadap jumlah kedatangan wisatawan)," katanya, Rabu (13/7/2022).
2. Ragu pemeriksaan akan dilakukan di setiap bus wisata
Pria yang akrab disapa Ipung memperkirakan syarat booster bagi pelaku perjalanan hanya efektif bagi pelaku perjalanan yang menggunakan kereta api, pesawat terbang dan bus AKAP. Namun ia ragu pemeriksaan akan dilakukan bagi wisatawan yang menggunakan bus wisata.
"Kalau naik bus wisata saya kira jarang ada pemeriksaan dari petugas terkait syarat booster untuk pelaku wisata," ungkapnya.
3. Tempat wisata kembangkan quality tourism
Ipung memaparkan hingga saat ini kunjungan wisatawan ke Dlingo baru pulih sekitar 50 persen dibandingkan jumlah sebelum masa pandemik. Oleh karenanya pengelola sedang mengembangkan quality tourism dengan berbagai paket yang bisa dipilih oleh wisatawan dengan harga mulai dari ratusan ribu per orang hingga di atas Rp1 juta.
"Ya jumlah wisatawannya tidak banyak, namun pengelola kembangkan quality tourism," ungkapnya.
4. Syarat booster sulit diterapkan bagi rombongan wisatawan yang menggunakan bus pariwisata
Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul, Nurman Asmuni mengatakan kebijakan syarat booster untuk pelaku perjalanan diyakininya tidak akan berpengaruh banyak pada jumlah wisatawan.
"Wisatawan yang datang ke Bantul biasanya rombongan menggunakan bus wisata bukan naik kereta api, bus AKAP ataupun pesawat. Jadi persyaratan booster tidak terlalu berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan," ucapnya.
Kunjungan wisata di Bantul mengalami kenaikan tajam saat libur Idul Fitri dan anak sekolah, namun saat Idul Adha alami penurunan.
"Saya dapat informasi dari biro perjalanan wisata libur Idul Adha memang tidak ada tur ke Yogyakarta atau Bantul. Beda kalau libur Lebaran, libur panjang anak sekolah dan libur Idul Fitri pasti wisatawan membeludak," ungkapnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.