Sidak BBPOM DIY Temukan Cumi Asin Berformalin di Swalayan

Produk tersebut langsung ditarik dan dimusnahkan

Intinya Sih...

  • Cumi asin mengandung formalin ditemukan di swalayan pusat perbelanjaan di Yogyakarta.
  • BBPOM DIY meminta manajemen swalayan menarik semua cumi asin berformalin dan memusnahkannya dengan pengawasan.
  • Konsumen dihimbau lebih teliti dalam membeli produk pangan, terutama menjelang hari raya Idul Fitri.

Yogyakarta, IDN Times - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPOM DIY) menemukan cumi asin mengandung formalin di salah satu swalayan pusat perbelanjaan di Jalan Suryotomo, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Selasa (2/4/2024). Pihak manajemen pun diminta menarik seluruh cumi asin yang mengandung formalin tersebut.

"Dari hasil sampling dan uji menggunakan rapid tes kita temukan satu produk cumi asin positif mengandung formalin," ujar Kepala BBPOM DIY, Bagus Heri Purnomo.

Cumi asin berformalin tersebut ditemukan dalam rak bahan pangan. Cumi yang mengandung formalin tersebut satu merk dalam dua kemasan berbeda, yaitu plastik dan stoples makanan.

1. Cumi asin berformalin ditarik dan dimusnahkan

Sidak BBPOM DIY Temukan Cumi Asin Berformalin di SwalayanHasil sidak Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPOM DIY) di salah satu swalayan di DIY, Selasa (2/4/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

BBPOM DIY pun meminta pihak manajemen swalayan menarik semua cumi asin berformalin. Selain itu, BBPOM DIY juga meminta memusnahkan makanan yang mengandung formalin tersebut secara mandiri, dengan pengawasan BBPOM.

"Produk yang positif mengandung bahan berbahaya kami minta untuk dimusnahkan oleh pihak toko, dengan pengawasan petugas. Untuk menghindari beredar di masyarakat," ungkap Bagus.

2. Penelusuran sementara dari wilayah Jawa Tengah

Sidak BBPOM DIY Temukan Cumi Asin Berformalin di SwalayanSidak Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPOM DIY) di salah satu swalayan di DIY, Selasa (2/4/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Bagus juga menyebut BBPOM melakukan investigasi atas temuan yang ada. Dari hasil pemeriksaan sementara, cumi asin tersebut diproduksi bukan dari wilayah DIY. Pihak swalayan mengaku mendapatkan dari daerah Jawa Tengah.

Bagus belum menyebut secara pasti daerah atau produsen cumi asin tersebut. "Nanti kami akan menelusuri, terhadap produk tersebut untuk bisa kita koordinasikan dengan pihak pemerintah daerah setempat. Khususnya untuk tindak lanjuti pengawasan dan produksinya," kata Bagus. 

Baca Juga: Gerakan Pangan Murah di Kota Yogyakarta, Beras Premium Rp13 Ribuan

3. Berbagai hal perlu dilihat sebelum membeli produk pangan

Sidak BBPOM DIY Temukan Cumi Asin Berformalin di SwalayanIlustrasi supermarket (unsplash.com/Nathália Rosa)

Dalam kesempatan tersebut, Bagus meminta konsumen lebih teliti dalam membeli produk pangan. Terlebih mendekati hari raya Idul Fitri dengan maraknya paket parsel, guna mengantisipasi produk mendekati kedaluwarsa yang turut dijual. 

Ia memberi saran langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengecek kemasan produk. Perlu dipastikan dalam kondisi baik dan tidak rusak. Selanjutnya mengecek informasi dalam label produk pangan.

"Pastikan produk pangan sudah mengantongi izin edar dan PIRT resmi. Terakhir cek kedaluwarsa, pastikan produk makanan yang dibeli dan konsumsi belum melebihi batas kedaluwarsa yang tercantum dalam kemasan produk," ucap Bagus.

Baca Juga: Car Free Night di Malioboro Ditiadakan selama Libur Lebaran

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya