Hari Musik Dunia 2025, Yogyakarta Royal Orchestra Manggung di Mangunan
- Yogyakarta Royal Orchestra menggelar konser di Panggung Terbuka Telaga Mardigdo, Hutan Pinus Sari, Mangunan, Bantul dalam rangka Hari Musik Dunia 2025.
- Konser bertajuk 'Kidung Pertiwi' akan mengangkat lagu-lagu daerah dan nasional bertema alam, lingkungan, bumi, perempuan, serta kolaborasi dengan stakeholder terkait.
- Konser 'Kidung Pertiwi' pada Sabtu (21/6/2025) akan menjadi pertunjukan istimewa yang padukan orchestra dengan nuansa senja di Hutan Pinus Sari Mangunan.
Yogyakarta, IDN Times – Dalam rangka memperingati Hari Musik Dunia 2025 sekaligus ulang tahun ke-4 Yogyakarta Royal Orchestra (YRO), Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar konser bertajuk ‘Kidung Pertiwi’ di Panggung Terbuka Telaga Mardigdo, Hutan Pinus Sari, Mangunan, Dlingo, Bantul, Sabtu (21/6/2025). Konser ‘Kidung Pertiwi’ ini merupakan konser lanjutan yang bertajuk sama dengan penampilan Yogyakarta Royal Orchestra di Jakarta pada 25-26 April 2025 lalu.
Acara akan dimulai pukul 15.30 WIB dengan open gate pukul 14.00 WIB bersamaan dengan digelarnya bazar UMKM produk masyarakat setempat. “Konser YRO di bulan Juni, konsisten dari tahun ke tahun, kami pentas di area outdoorsekaligus menyambangi desa-desa wisata,” ujar Penghageng Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, KPH Notonegoro, Kamis (19/6/2025).
1. Perjalanan Yogyakarta royal orchestra
Sebelumnya, di tahun 2022 saat ulang tahun pertama YRO pentas diselenggarakan di Tebing Breksi Sleman. Kemudian, tahun 2023 di Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul, dan 2024 lalu di Taman Bendung Kamijoro Kulon Progo.
“Tahun ini gilirannya Bantul. Jadi untuk momen ulang tahun ke-4 sekaligus peringatan Hari Musik Dunia 2025 kami putuskan konser di Panggung Terbuka Telaga Mardigdo, Hutan Pinus Sari, Mangunan, Bantul,” ujar KPH Notonegoro.
2. Angkat tajuk kidung pertiwi
Kata ‘Kidung’ berarti nyanyian, dan ‘Pertiwi’ berarti ‘bumi’ yang dalam konteks Indonesia sering dikaitkan dengan istilah ‘ibu pertiwi’ sebuah personifikasi dari tanah air Indonesia, menjadi tajuk dan semangat utama konser YRO kali ini. Kata ‘pertiwi’ dan ‘ibu pertiwi’ sendiri kerap dikaitkan erat dengan peranan dan kekuatan perempuan, sebagai ibu bumi. Oleh karena itu, Keraton Yogyakarta akan mencoba untuk mengangkat lagu-lagu daerah dan nasional bertema alam, lingkungan, bumi dan tentunya perempuan, serta mencoba untuk berkolaborasi dengan stakeholder terkait dan juga komunitas untuk bersama-sama mensinergikan kesenian dan pariwisata berkelanjutan.
‘Kidung Pertiwi’ akan menghadirkan 12 lagu yang istimewa, terdiri dari 9 lagu dengan istrumen orkestra dan 3 lagu dengan format acapella. Sembilan lagu orkestra ini akan dipimpin oleh MJ. Manggalawaditro selaku conductor(pengaba) dan berkolaborasi dengan cokekan dan sinden Nyi ML. Larasati dari Kawedanan Kridhamardawa, solois violin Riana Heath dan MJ. Cokrowaditro, solois clarinet MJ. Jatmikowaditro, Yogyakarta Royal Choir, dan penyanyi Ndaru – Ndarboy Genk. Sedangkan untuk 3 lagu acapella akan menjadi penampilan spesial Yogyakarta Royal Choir dengan dipimpin Lukas Gunawan Arga Rakasiwi selaku conductor.
“Konser Kidung Pertiwi ini terbuka untuk umum dan gratis, tanpa perlu reservasi. Meski begitu, karena lokasinya di tempat wisata tentu ada retribusi dan parkir untuk Hutan Pinus Sari, Mangunan. Jadi penonton hanya membayar retribusi dan parkir saja,” ungkap ML. Widyotantomardowo yang dalam kesempatan ini bertugas menjadi pimpinan produksi.
3. Padukan orchestra dengan nuansa senja hutan pinus
Konser Kidung Pertiwi pada Sabtu (21/6/2025) akan menjadi sebuah sajian pertunjukan yang istimewa, menghadirkan orkestra dengan nuansa senja di Hutan Pinus Sari Mangunan yang terkenal akan keindahan panoramanya. “Pokoknya silakan datang dengan busana yang paling nyaman, bawa alas duduk masing-masing sangat direkomendasikan, dan patuhi peraturan selama beraktivitas di Hutan Pinus Sari Mangunan seperti tidak boleh merokok dan menyalakan smoke bomb untuk menjaga kelestarian hutan. Selebihnya, kita nikmati senja bersama Yogyakarta Royal Orchestra,” tambah ML. Widyotantomardowo.
Berkaitan dengan penayangan secara daring, konser ‘Kidung Pertiwi’ akan memberlakukan siaran tunda (bukan siaran langsung) di kanal YouTube Kraton Jogja. Pemilihan penayangan tunda ini dengan pertimbangan agar dapat menghadirkan kualitas siaran yang lebih baik bagi penikmat Yogyakarta Royal Orchestra, sebab konser di alam terbuka cukup rentan beberapa kendala, terutama jaringan.