Jogja Masih Berstatus PPKM Level 3, Ini Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga saat ini masih menyandang PPKM Level 3. Jogja berada di PPKM Level 3 bersama dengan provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Sedangkan seluruh provinsi di Pulau Jawa telah memasuki level 2 termasuk DKI Jakarta.
1. Angka tracing rendah
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlah tracing di DIY tergolong rendah. Sesuai kriteria setiap satu kasus positif target tracingnya sebanyak 15 orang.
Menurut Aji, bukan berarti tracing tidak dilakukan, melainkan kasus penyebaran saat ini sudah mulai turun, sehingga orang yang kontak secara langsung atau erat dengan warga terkonfirmasi positif mulai berkurang.
“Memang targetnya tracing satu orang positif itu 15 orang, tetapi kalau yang ketemu hanya 10 orang, masak harus menambah 5 orang lagi,” katanya, Rabu (5/4/2022).
Baca Juga: Murid SMA Korban Klitih Meninggal, Sri Sultan Minta Pelaku Dihukum
2. Angka positivity rate di DIY masih tinggi
Selain angka tracing yang rendah, nilai positivity rate saat ini juga masih tinggi. Bahkan DIY masuk lima besar provinsi yang rata-rata angka positivity rate-nya 7.03, yang berada di bawah Aceh, Bali, Banten dan Bengkulu.
Angka keterisian tempat tidur bagi pasien positif Covid-19 di rumah sakit, menurut Aji juga masih tergolong tinggi.
“Jumlah tempat tidur rumah sakit yang kita miliki memang terbatas, tetapi setiap saat on call. Isoter saat ini mulai kosong, semoga kasus tambahan harian di bawah 30 kasus bisa turunkan ke level 2,” ujarnya.
3. Angka terkonfirmasi positif hari ini bertambah 68 kasus
Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY hari ini sebanyak 68 kasus. Tambahan kasus ini berdasarkan periksa mandiri 14 kasus dan tracing kontak kasus positif sebanyak 54 kasus.
Angka tambahan kasus sembuh sebanyak 304 kasus. Sedangkan kasus meninggal bertambah sebanyak 4 kasus.
Jumlah ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan untuk pasien kritikal saat ini terpakai 47 dari 196 yang tersedia. Untuk pasien non-kritikal terpakai 305 dari 1.733 yang tersedia.