Grebeg Syawal Keraton Jogja Ditiadakan, Gunungan Dibagi Tanpa Rayahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Satu hari setelah pelaksanaan Salat Idul Fitri, Keraton Yogyakarta membagi ubarampe atau isi dari Gunungan hari ini, Selasa (3/5/2022). Sebanyak 2.700 rengginang dibagikan untuk tiga tempat yakni Keraton Yogyakarta dan Masjid Gedhe, Pura
Pakualaman, dan Kepatihan.
1. Prosesi Gunungan dilakukan tanpa rayahan
Menantu Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X, KPH Purbodiningrat menuturkan pelaksanaan Garebeg Syawal kali ini belum dapat dilakukan seperti biasa
yakni dengan rayahan atau rebutan, mengingat situasi belum sepenuhnya pulih.
“Meski jumlah kasus Covid-19 di Daerah Isimewa Yogyakarta (DIY) relatif melandai, namun kami memilih untuk tetap menggelar pembagian ubarampe Gunungan Syawal secara terbatas,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada, Selasa (3/5/2022).
Baca Juga: 5 Fakta Songgo Buwono, Kuliner dari Keraton Yogyakarta yang Filosofis
2. Selama 2 hari dilakukan upacara ngabekten
Kanjeng Purbo, menambahkan selain melakukan pembagian ubarampe, Keraton Yogyakarta juga mulai melaksanakan prosesi Ngabekten atau tradisi sungkeman di Keraton.
Ngabekten digelar dalam dua tahap yakni Ngabekten Kakung dan Ngabekten putri yang dilakukan selama dua hari.
Ngabekten Kakung akan diikuti Bupati atau Walikota dan para wakilnya termasuk para Kanjeng dengan jumlah total 80 orang. Termasuk para Penghageng, Wakil Penghageng, Carik (Sekretaris), dan Hartakan (bendahara) dari masing-masing tepas sebanyak lima orang perwakilan, serta beberapa perwakilan Sentana (kerabat) Kakung.
“Untuk Ngabekten Kakung digelar pada Selasa (3/5/2022) setelah pembagian ubarampe gunungan. Sementara, Ngabekten Putri akan dilaksanakan besok Rabu (4/5/2022) dari pagi hingga siang hari. Pelaksanan Ngabekten dilakukan sangat terbatas dan masih
menjaga jarak satu sama lain serta wajib mengenakan alat pelindung diri,” tambah Kanjeng Purbo.
Dalam kondisi biasa, tata cara Ngabekten yang dilakukan di Keraton dilakukan dengan ngaras jengku (mencium lutut Ngarsa Dalem) sebagai bentuk tanda bakti dan penghormatan.
Terkecuali bagi kerabat yang berusia lebih tua dari Ngarsa Dalem, termasuk KGPAA
Pakualam, sungkem pangabekten dilakukan dengan Sembah Karna, atau mengangkat kedua telapak tangan segaris lurus dengan daun telinga. Akan tetapi, berkaitan dengan situasi dan kondisi pandemi, prosesi Ngabekten kali ini dilakukan dengan lampah dodok dan menghaturkan sembah kepada Ngarsa Dalem dari jarak 1 meter.
Baca Juga: 5 Kafe Dekat Keraton Yogyakarta, Nyaman untuk Tempat Bekerja
3. Wisata keraton tutup hingga besok Rabu
Berkaitan dengan Idul fitri dan prosesi Ngabekten tersebut, maka wisata Keraton Yogyakarta ditutup selama tiga hari mulai Senin (2/5/2022) hingga Rabu (4/5/2022).
Tak hanya wisata Keraton, wisata di Tamansari juga ditutup selama dua hari hingga hari ini Selasa (3/5/2022).