Ahli Gizi UGM Tak Sarankan Konsumsi Telur Mentah, Ini Penjelasannya

Peluang infeksi Salmonella sangat besar

Sleman, IDN Times - Mengonsumsi telur mentah yang menjadi kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Toto Sudargo, M.Kes menyayangkan pemahaman yang berkembang di masyarakat bahwa konsumsi telur mentah mampu meningkatkan kadar protein dalam tubuh dan membuat stamina lebih segar.

"Sebenarnya banyak efek buruknya ketimbang manfaat yang didapat dari konsumsi telur mentah," katanya pada Selasa (19/4/2022).

1. Telur mentah biasanya dikonsumsi bersama jamu dan susu

Ahli Gizi UGM Tak Sarankan Konsumsi Telur Mentah, Ini Penjelasannyailustrasi telur ayam. (Pexels.com/Klaus Nielsen)

Toto Sudargo menambahkan telur mentah biasanya dikonsumsi sebagian masyarakat bersama susu atau jamu. Bahkan, tidak sedikit yang mengonsumsi telur mentah secara langsung. "Pemahaman itu keliru," ujar Toto Sudargo yang juga dosen Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini.

Menurut dia, dalam sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di "International Journal of Food Sciences and Nutrition" tahun 2004 mengungkapkan bahwa penyerapan protein oleh tubuh justru lebih banyak didapatkan dari konsumsi telur yang sudah matang.

Baca Juga: Dituduh Radikal, Dosen UGM Akan Laporkan Balik Guntur Romli

Baca Juga: 5 Cara Mengelola Emosi Menurut Psikolog UGM

2. Protein telur mentah hanya diserap tubuh sebesar 50 persen

Ahli Gizi UGM Tak Sarankan Konsumsi Telur Mentah, Ini Penjelasannyapexels.com/@cottonbro

Menurut Toto Sudargo, pada keadaan mentah, protein dari telur yang dapat diserap tubuh hanya sebesar 50 persen. Sedangkan dalam keadaan telur telah matang, protein yang diserap tubuh mampu mencapai 90 persen. Dalam putih telur, kata Tito, mengandung avidin yaitu zat protein yang bisa berefek negatif bagi tubuh karena kemampuannya dalam mengikat biotin.

Ia menjelaskan biotin merupakan vitamin B7 yang larut dalam air dan diperlukan tubuh dalam proses metabolisme serta pencernaan gula dalam darah. “Bahaya lain dari konsumsi telur mentah adalah rentan infeksi bakteri Salmonella yang bisa menembus cangkang telur dan masuk hingga ke bagian putih telur,” katanya.

 

3. Peluang infeksi Salmonella saat mengonsumsi telur mentah sangat besar

Ahli Gizi UGM Tak Sarankan Konsumsi Telur Mentah, Ini Penjelasannyatasteofhome.com

Tak hanya itu, kata Toto Sudargo, jika telur dalam kondisi tidak bersih atau kotor dari peternakan peluang infeksi Salmonella karena konsumsi telur mentah sangat besar.

"Infeksi Salmonella bisa memicu kejang, mual, muntah, diare, bahkan kematian," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa telur sarat akan kandungan gizi dan vitamin yakni vitamin A dan vitamin D. Selain itu juga protein, lemak, omega 3, omega 6, kalsium, fosfor, potassium, serta sodium, serta kolesterol.

Meskipun kaya gizi, ia menyebutkan kandungan vitamin dalam telur bisa rusak bahkan hilang saat proses pengolahan atau memasak dilakukan dengan tidak tepat. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan memasak dalam suhu yang stabil dan tidak terlalu lama baik dalam kondisi direbus maupun digoreng.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya