Petani Mulai Rasakan Keuntungan Cabai, Harga Lelang Rp60 Ribu/Kg

Bantul, IDN Times - Harga cabai di Kabupaten Bantul menguntungkan petani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden. Harga petik ke empat harga lelang cabai rawit jenis orisinal tembus Rp60 ribu per kilogram.
1. Harga lelang cabai rawit tingkat petani tembus Rp60 ribu per kilogram

Menurut Bendahara Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Abdul Mukid, hasil petik cabai pertama di kisaran Rp30 ribu per kilogram, sedangkan petik kedua Rp40 ribuan per kilogram. Disusul petik ketiga dengan harga lelang sekitar Rp50 ribuan per kilogram dan pada petik keempat Rp60 ribu.
"Pada Jumat (4/3/2022) kemarin lelang cabai rawit jenis orisinal di tingkat petani sudah tembus Rp60 ribu per kilogram," katanya, Sabtu (5/3/2022).
2. Harga cabai rawit di pasaran dipastikan lebih dari Rp70 ribu per kilogram

Abdul Mukid menambahkan saat harga cabai lelang Rp60 ribu di tingkat petani, maka dipastikan harga pasaran di atas Rp70 ribu per kilogram. "Pasokan cabai rawit saat ini terbatas akibat musim hujan sehingga mendongkrak harga. Nah, kebetulan di kelompok kami sedang uji coba tanam cabai rawit off season dan saat mulai panen parsial harganya sedang merangkak naik," ucapnya.
Abdul Mukid memperkirakan harga cabai rawit akan terus meningkat apalagi dalam satu bulan ke depan memasuki bulan Ramadan, menyusul Idul Fitri. Dipastikan harga kebutuhan pokok akan merangkak naik termasuk komoditas cabai.
"Satu hingga dua bulan ke depan kita baru banyak panen cabai. Dalam sekali panen bisa ratusan kilogram dengan dua hektare lahan cabai rawit off season yang kita garap," katanya.
3. Pedagang cabai mulai memesan cabai rawit untuk dikirim ke Padang

Lebih jauh Abdul Mukid mengatakan saat ini para pedagang dari luar Jawa khususnya Padang, mulai memesan. Saat ini harga pesanan dari luar Jawa dipastikan lebih tinggi dari Jawa.
"Biasanya kalau di luar Jawa itu menggunakan cabai yang sudah dikeringkan untuk membuat sambal atau masakan. Sedangkan cabai segar biasanya dikirim dari pulau Jawa," terangnya.
4. Harga cabai mahal namun biaya pemeliharaan tanaman cukup mahal

Sementara salah seorang anggota Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Yuni mengatakan meski hasil panen cukup menjanjikan, pemeliharaan tanaman cabai sangat menguras tenaga dan biaya. Sebab di musim hujan, banyak hama yang menyerang tanaman cabai yang sedang berbuah.
"Serangan hama patek paling dominan ketika musim seperti saat ini. Buah cabai yang diserang patek harus diambil dan dipisahkan dengan buah cabai lainnya yang sehat agar tidak tertular," ucapnya.
"Ya kalau harga cabai rawit saat ini sangat menjanjikan namun biaya perawatannya juga tinggi," katanya.