Pak Sandiaga, Ini Kondisi Objek Wisata Watu Lumbung Bantul

Objek wisata rekomendasi Kemenparekraf ini dinilai tak layak

Bantul, IDN Times - ‎Objek wisata Watu Lumbung di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditunjuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai salah satu dari 20 objek wisata di Pulau Jawa untuk dilakukan uji coba pembukaan objek wisata pada daerah berstatus PPKM Level 3.‎

Pilihan ini pun menuai pertanyaan dari banyak pihak. Komisi B DPRD Bantul yang membidangi pariwisata pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat kesiapan objek wisata ini sebelum uji coba.

Baca Juga: Dispar Bantul Pertanyakan Uji Coba  Wisata Pilihan Kemenparekraf 

1. Watu Lumbung tak memiliki sarana dan prasarana protokol kesehatan‎

Pak Sandiaga, Ini Kondisi Objek Wisata Watu Lumbung BantulKetua Komisi B, DPRD Bantul Wildan Nafis.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepada wartawan, Ketua Komisi B DPRD Bantul, Wildan Nafis, mengatakan rombongan sangat kaget saat tiba di lokasi Watu Lumbung. Dia tidak menyangka bahwa objek wisata Watu Lumbung sama sekali tidak siap untuk menyambut wisatawan yang datang.

"Tidak ada persiapan sarana-prasarana untuk protokol kesehatannya. Tidak ada air untuk cuci tangan apalagi sabunnya. Rombongan yang datang juga tidak dicek suhu tubuhnya," kata Wildan di objek wisata Watu Lumbung, Kamis (9/9/2021).

2. Lingkungan banyak sampah, bangunan gazebo pun tak terurus‎

Pak Sandiaga, Ini Kondisi Objek Wisata Watu Lumbung BantulObjek wisata Watu Lumbung yang tampak tak terurus dan kotor.(IDN Times/Daruwaskita)

Politisi PAN ini semakin dibuat heran dengan lingkungan objek wisata yang kotor. Tumpukan daun dari pohon jati yang meranggas berserakan di jalan dan spot-spot untuk wisatawan. Tangga kayu menuju gazebo di atas bukit juga sebagian sudah lapuk dan patah.

"Terlihat bangunan gazebo yang dulunya sering digunakan untuk acara saat ini kondisinya rusak parah. Gazebo sangat kotor dengan sampah-sampah dari daun pohon jati yang meranggas saat musim kemarau," ucap Wildan.

"Bahkan ada gazebo semi permanen yang lantainya dari bambu yang didirikan di atas tebing sudah rapuh dan bisa membuat wisatawan jatuh ke dasar tebing. Padahal dasar tebingnya berupa bebatuan," ungkapnya lagi.

Secara umum, dari hasil inspeksi mendadak ini, Watu Lumbung sangat tidak layak untuk dijadikan tempat uji coba pembukaan objek wisata pada masa PPKM Level 3. 

"Saya kira kebijakan dari pemerintah pusat untuk menunjuk Watu Lumbung sebagai salah satu tempat dilakukannya uji coba pembukaan objek wisata sangat tidak tepat dan sangat berbahaya. Bukan hanya untuk penyebaran COVID-19 karena tidak siap prokes namun juga membahayakan nyawa wisatawan," tegasnya.

3. Kemenparekraf diminta evaluasi penunjukkan Watu Lumbung

Pak Sandiaga, Ini Kondisi Objek Wisata Watu Lumbung BantulPanggung yang terbuat dari banbu dan kayu yang tak terurus di Watu Lumbung.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Wakil Ketua Komisi B, DPRD Bantul, Aryunadi, mengatakan kebijakan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemenparekraf dan Menko Marves, yang menunjuk Watu Lumbung untuk uji coba pembukaan objek wisata pada PPKM Level 3 harus dievaluasi. Pasalnya, objek wisata ini sama sekali tidak memenuhi syarat CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan).

"Watu Lumbung tidak memiliki sertifikat CHSE, air saja susah didapat karena berada di daerah tandus bagaimana mau menyediakan tempat untuk cuci tangan. MCK saja di lokasi Watu Lumbung tidak kita temukan," ujarnya.

4. Akui baru mempersiapkan prokes setelah ditunjuk

Pak Sandiaga, Ini Kondisi Objek Wisata Watu Lumbung BantulKursi untuk wisatawan yang kondisinya sudah rusak di objek wisata Watu Lumbung.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Ari, perwakilan dari pengelola objek wisata Watu Lumbung, mengakui bahwa Watu Lumbung sampai hari ini tidak memiliki sertifikat CHSE. Pihaknya juga belum menyediakan sarana dan prasarana untuk prokes bagi wisatawan yang akan berkunjung.

"Dulu satu tahun lalu sudah ada untuk prokes, ada air, ada sabun ada alat pengukur suhu namun untuk saat ini baru proses persiapan protokol kesehatannya," ungkapnya.

Ari juga menganggap bahwa alam terbuka di Watu Lumbung membuatnya risiko penularan berkurang. Selain itu, orang yang datang juga dalam keadaan sehat.

"Ya itu anggapan kami lho, tapi kalau lebih jauh lebih baik ditanyakan kepada Pak Boy. Kalau Watu Lumbung ditunjuk maka tanyakan kepada yang memberikan izin sebagai satu dari 20 tempat untuk uji coba pembukaan objek wisata," katanya.

Terpisah, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengaku menghormati kewenangan dari Pemerintah Pusat. Menurutnya, Pusat tentu memiliki alasan menunjuk Watu Lumbung untuk uji coba pembukaan objek wisata.

"Ya pemerintah Bantul, sesuai asas kepemimpinan kita mengikuti keputusan atau instruksi pemerintah di atas level Bantul," katanya singkat.‎

Baca Juga: Kawanan Monyet Satroni Permukiman Warga di Bantul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya