Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jogja Diserbu saat Libur Nataru, BOB: Keselamatan Wisatawan Nomor Satu

IMG-20251225-WA0020.jpg
‎Direktur Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin. (IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Destinasi pantai selatan Yogyakarta akan diserbu wisatawan, dengan potensi bahaya rip current atau palung yang dapat menyeret wisatawan ke tengah laut.
  • Wisatawan harus sadar dan menjaga keselamatan diri sendiri di pantai selatan Yogyakarta, karena pemasangan rambu-rambu daerah palung tidak cukup untuk mencegah kecelakaan laut.
  • 120 personel Ditpolairud Polda DIY dikerahkan amankan libur Nataru di sejumlah titik, bekerja sama dengan stakeholder terkait seperti SAR hingga TNI AL.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Badan Otorita Borobudur (BOB) memperkirakan berbagai objek wisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan diserbu wisatawan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Sejumlah destinasi yang diprediksi ramai antara lain objek wisata pantai, kawasan Malioboro, Candi Borobudur, hingga Candi Prambanan.

Direktur BOB, Agustin Peranginangin, mengatakan, libur Nataru yang bertepatan dengan musim hujan berpotensi memicu cuaca ekstrem. Karena itu, ia berharap seluruh pengelola objek wisata secara aktif memantau informasi dari BMKG agar potensi bencana yang dapat mengancam keselamatan wisatawan bisa diminimalkan.

"Yang harus diutamakan adalah keselamatan wisatawan," katanya di sela-sela penyerahan logistik selama libur Nataru di Pos Pengamanan Polairud Polda DIY di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Kamis (25/12/2025).

1. Destinasi pantai selatan Yogyakarta akan diserbu wisatawan

IMG-20251225-WA0021.jpg
Objek wisata Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Agustin, destinasi wisata pantai selatan di Yogyakarta menjadi salah satu yang paling diminati wisatawan dan diprediksi akan diserbu ribuan hingga puluhan ribu pengunjung. Namun di balik tingginya minat tersebut, terdapat potensi bahaya berupa rip current (arus pecah) atau palung yang dapat menyeret wisatawan ke tengah laut hingga berisiko tenggelam.

"Rambu-rambu daerah palung sudah dipasang, tim SAR juga melakukan patroli di sepanjang pantai. Namun karena keinginan mandi di pantai tetap nekat berenang pada daerah yang berbahaya (di daerah palung) yang akhirnya terjadi laka laut," ungkapnya.

"Kami juga sudah mendapatkan laporan adanya kejadian laka laut di Pantai Parangtritis dua hari yang lalu. Beruntung korban bisa diselamatkan Tim SAR yang selalu sigap," tambahnya lagi.

2. Wisatawan harus sadar dan menjaga keselamatan diri sendiri

IMG-20250623-WA0009.jpg
Ilustrasi wisatawan di Pantai Depok, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Karakter pantai selatan Yogyakarta yang berbeda dengan pantai lainnya, yakni adanya palung, membuat upaya pengamanan tidak cukup hanya dengan pemasangan rambu-rambu daerah palung serta patroli dari Tim SAR gabungan. Diperlukan pula kesadaran wisatawan untuk tidak mandi atau bermain air di area berbahaya tersebut. Tanpa kesadaran wisatawan untuk menjaga keselamatan diri, potensi kecelakaan laut tetap tinggi.

"Kami ingin zero accident yang menimpa wisatawan. Baik objek wisata pantai maupun objek wisata lainnya," ujar Agustin.

3. 120 personel Ditpolairud Polda DIY dikerahkan amankan libur Nataru

IMG-20251225-WA0022.jpg
‎Kepala Bagian Pembinaan Operasional dan Latihan (Kabagbinopsnal), Direktorat Polisi Perairan dan Udara ( Ditpolairud) Polda DIY, AKBP Bayu Herlambang. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Bagian Pembinaan Operasional dan Latihan (Kabagbinopsnal) Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda DIY, AKBP Bayu Herlambang mengatakan, pihaknya menerjunkan 120 personel yang ditempatkan di sejumlah titik, mulai dari Waduk Sermo, Pantai Glagah di Kulon Progo, hingga Pantai Sadeng, Kabupaten Gunungkidul.

"Kita punya tujuh pos Ditpolairud sepanjang 134 kilometer. Dalam pengamanan Nataru ini kita juga bekerjasama dengan stakeholder terkait seperti SAR hingga TNI AL," ucapnya.

"Dalam libur Nataru ini sudah ada kejadian dua laka laut namun semua korban bisa diselamatkan," tambahnya lagi.

Ia menjelaskan, potensi kecelakaan laut yang menimpa wisatawan hampir seluruhnya disebabkan oleh rip current atau palung. Keberadaan palung tersebut terus diperbarui, dilengkapi rambu-rambu daerah berbahaya, serta disertai imbauan agar wisatawan tidak mandi di area tersebut.

"Hari ini di sepanjang Pantai Parangtritis hingga Pantai Depok ada enam palung. Kita sudah tempatkan personel di daerah palung itu. Namun kita tetap berharap wisatawan menaati himbauan dari petugas SAR karena itu kunci keselamatan berwisata di pantai," tandas mantan Kasat Samapta Polres Bantul ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Jogja

See More

MPBI DIY: Kenaikan UMK Belum Jawab Persoalan Penghidupan Layak

25 Des 2025, 22:58 WIBNews