Mendes PDTT Ingatkan Warga Desa Jangan Ikut Merantau ke Kota

Bantul, IDN Times - Arus mudik berpotensi meningkatkan kedatangan warga desa ke kota. Urbanisasi besar-besaran biasanya untuk mencari kehidupan yang lebih layak di kota besar setelah melihat saudaranya sukses saat pulang kampung.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta warga desa tidak ikut-ikutan untuk pindah dan mencari kerja di kota.
1. Kehidupan di desa lebih nyaman

Saat berkunjung ke Kalurahan Muntuk, Kapanewon Dlingo Kabupaten Bantul, Rabu (27/4/2022), Abdul Halim Iskandar mengimbau warga desa tidak ikut merantau ke kota besar, menurutnya saat ini kehidupan di desa lebih nyaman.
"Saya berpesan, desa sekarang sudah sangat luar biasa perkembangannya. Kehidupan di desa jauh lebih nyaman, lebih sejahtera, lebih bahagia dibandingkan di kota," ujarnya.
2. Jangan tergiur janji yang belum pasti

Halim berharap warga yang tinggal di desa dapat membangun wilayahnya sehingga mendapatkan kesejahteraan di desa.
"Jangan mudah tergiur dengan janji-janji atau pamer-pamer yang belum tentu itu bisa terwujud. Intinya tidak usah terpengaruh dengan ajakan untuk ke kota, kita bangun desa untuk lebih sejahtera," tuturnya.
3. 300 warga Muntuk memilih merantau ke kota

Lurah Muntuk, Marsudi mengakui dari 8.962 penduduk di Muntuk, ratusan warganya telah merantau ke kota besar di Indonesia demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
"Ya ada sekitar 300 warga yang merantau, kalau dulu ribuan orang karena menganggap kampung tempat mudik bukan tempat berkarya untuk hidup," katanya.
Pihaknya terus berupaya agar urbanisasi tidak bertambah. Salah satunya caranya adalah dengan menciptakan kerja di desa.
"Badan Usaha Milik Kalurahan harus bisa membuat atau menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga Muntuk sendiri. Ini sebagi pilot project percontohan kepada warga yang suka merantau, tidak sayang desa, tidak punya tujuan hidup untuk kampungnya sendiri," ujarnya.