Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jumlah Wisatawan Libur Nataru 2025 ke Bantul Turun, Ini Penyebabnya

TPR Induk Pantai Parangtritis yang baru.
TPR Induk Pantai Parangtritis yang baru. (IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Faktor-faktor penyebab penurunan kunjungan termasuk daya beli rendah, cuaca ekstrem, dan pola slow living saat liburan.
  • Fenomena rojal merambah ke objek wisata dengan banyak wisatawan membawa bekal makanan dan minuman,
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul mencatat penurunan kunjungan wisatawan ke objek wisata pada libur Natal 2025 dan tahun baru, dibanding periode sama pada 2024.

Adyatama Kepariwisataan dan Efraf Ahli Muda, Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan terhitung mulai 22-29 Desember 2025, jumlah pengunjung mencapai 82.467 orang. Sedangkan pada 2024 berjum;ah 117.358 orang. "Jadi memang ada penurunan kunjungan wisatawan sekitar 35 persen," ungkapnya, Kamis (31/12/2026).

‎1. Sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan

Kasi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi. (IDN Times/Daruwaskita)
Kasi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurutnya faktor yang menyebabkan kunjungan wisatawan turun, di antaranya daya beli, cuaca ekstrem dan pola slow living saat liburan.

"Jadi wisatawan saat ini baru pelit untuk mengeluarkan uang. Awal Januari harus bayar sekolah atau bayar semesteran untuk yang kuliah. Sebentar lagi libur panjang Lebaran, sehingga wisatawan harus mengatur keuangan lebih ketat," ungkapnya.

‎2. Fenomena rojal merambah ke objek wisata

Ilustrasi wisatawan di Pantai Depok, Bantul
Ilustrasi wisatawan di Pantai Depok, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Di sisi lain kata pria yang disapa akrab Ipung ini menilai, banyak wisatawan yang datang ke objek wisata sudah membawa bekal makanan dan minuman. "Saat ini di JJLS Bantul banyak wisatawan yang berhenti, kemudian menggelar tikar dna makan dan minum bareng sambil nyantai. Ini fenomena rojali rombongan jarang beli sudah merambah ke destinasi wisata, bukan lagi di mal atau pusat perbelanjaan lagi," ungkapnya.

"Ya pantas kalau pedagang di objek wisata mengeluh omset mereka turun karena wisatawan hanya melihat tidak membeli," tuturnya.

‎3. Penurunan penjualan ikan laut terasa sejak November 2025

ilustrasi ikan laut (unsplash.com/Richard Bell)
ilustrasi ikan laut (unsplash.com/Richard Bell)

Sementara Pemilik Depot Ikan Segar 'BI' di Pantai Depok, Purwandi Prasetyo mengatakan, sejak November hingga awal Desember 2025 penjualan ikan lesu. "Ya ada peningkatan penjualan ikan, tapi tak sebaik libur Nataru tahun 2025 yang lalu," ungkapnya.

Namun ia mengaku bersyukur masih ada pembeli yang mampir di warungnya. "Saya lihat kondisi liburan saat ini kok sepertinya sepi, maka saya stok ikan hanya untuk dua atau tiga hari saja. Jika ikan habis, saya ambil dari pengepul ikan laut yang kini jumlahnya semakin banyak di Pantai Depok ini," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Jumlah Wisatawan Libur Nataru 2025 ke Bantul Turun, Ini Penyebabnya

31 Des 2025, 11:22 WIBNews