Kisah Gadis Kembar di Bantul yang Jadi Sebatang Kara Akibat COVID-19

Mereka kehilangan orangtua, kakak kandung dan sang nenek

Bantul, IDN Times - ‎VA dan VT (14), dua gadis kembar asal Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, tampak seperti remaja pada umumnya. Namun, keduanya diam-diam menyimpan duka yang mendalam karena COVID-19 merenggut kedua orangtua, kakak kandung, serta neneknya dalam waktu yang berdekatan.

Dua gadis yatim piatu tersebut kini juga tengah menjalani isolasi mandiri. Kerabat dan tetangga VA dan VT terus memberikan dukungan moral dan materiil agar VA dan VT segera sembuh dari virus yang telah merenggut keluarga tercintanya.

Baca Juga: Sedikitnya 4 Anak di Bantul Jadi Yatim Piatu Akibat COVID-19

1. Ibu VA dan VT yang pertama kali diketahui terpapar COVID-19‎

Kisah Gadis Kembar di Bantul yang Jadi Sebatang Kara Akibat COVID-19Ilustrasi warga isolasi mandiri (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sepupu dari VA dan VT, Sri Lestari, mengatakan peristiwa tragis yang menimpa saudaranya itu berawal ketika mendiang SP, ibu dari VA dan VT, mengalami gejala demam dan panas sekitar tanggal 10 Juli 2021. Setelah dilakukan pemeriksaan, SP ternyata positif COVID-19.

Selanjutnya, satu keluarga menjalani isolasi mandiri di rumah karena juga terpapar virus corona. 

"Saat keluarga VA dan VT menjalani isolasi mandiri di rumah para tetangga membantu keperluan sehari-hari terutama makanan dan bahan makanan," ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (29/7/2021).

2. Sang ayah dan ibu sempat dilarikan ke RSUP Sardjito

Kisah Gadis Kembar di Bantul yang Jadi Sebatang Kara Akibat COVID-19Sejumlah pasien menjalani perawatan di tenda barak yang dijadikan ruang IGD RSUP Dr Sardjito, Sleman, Minggu (4/7/2021). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Saat isolasi di rumah, ST, sang ayah, mengalami pemburukan. Ia pun dilarikan ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan. ST sendiri diketahui memiliki penyakit komorbid.

Malang tak dapat ditolak. Meski sudah mendapatkan perawatan, kondisi ST terus memburuk. Sang ayah akhirnya meninggal dunia pada 14 Juli 2021. Selang satu hari kemudian, SP juga meninggal dunia menyusul suaminya.

"Ayah dan ibu VA dan VT meninggal dunia di rumah sakit Sardjito hanya selisih satu hari saja," Lestari mengisahkan.‎

3. Sang kakak turut meninggal dunia sepekan kemudian

Kisah Gadis Kembar di Bantul yang Jadi Sebatang Kara Akibat COVID-19Ilustrasi mobil Jenazah. (IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati)

Kakak dari VA dan VT yakni E (26) juga terpapar COVID-19. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul, sebelum pulang ke rumah. Namun, E juga meninggal dunia tepat satu minggu setelah kedua orangtuanya. Sehari kemudian, nenek dari VA dan VT juga menyusul meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

"Jadi dalam kurun satu minggu, VA dan VT ini kehilangan kedua orang tua, kakak dan neneknya," ungkapnya.

VA dan VT sendiri sebelumnya mondok di pesantren. Namun mereka pulang karena positif COVID-19, Keduanya menjalani isolasi di salah satu rumah pamannya di Padukuhan Ngompong Banyon, Kalurahan Pendowoharjo.

"Saya berdoa yang terbaik untuk VA dan VT. Terutama untuk kelangsungan pendidikan mereka karena saat ini sudah tidak punya orangtua dan nenek," ujarnya.

4. VA dan VT masih dalam masa pemulihan psikologi‎

Kisah Gadis Kembar di Bantul yang Jadi Sebatang Kara Akibat COVID-19Ilustrasi konsultasi dengan psikolog (Freepik.com/pch.vector)

Ketua RT 94 Padukuhan Banyon, Agung, mengatakan saat ini VA dan VT masih dalam masa pemulihan psikologi akibat ditinggal kedua orangtua, kakak, serta neneknya dalam waktu yang beruntun.

"Kondisi kesehatan sudah membaik namun pemulihan psikologi yang butuh waktu tidak sedikit. Kita warga siap untuk membantu dengan sekuat tenaga agar remaja kembar ini tetap kembali semangat dan tetap belajar dengan tekun," ujarnya.‎

Baca Juga: Saat Pandemik Tak Ada Wisatawan Datang, Pemilik Jual Tempat Wisata 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya