Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

DKP DIY Bentuk Tim Tangani Laporan Buaya di Sungai Progo

ilustrasi buaya (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi buaya (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • DKP DIY membentuk Tim Jejaring Penanganan Buaya di Sungai Progo
  • Pembentukan tim merupakan langkah awal dalam menangani situasi yang belum pernah ditangani sebelumnya
  • Buaya diduga peliharaan yang dilepas, DKP DIY masih menerima kiriman video dari warga dan memasang penanda di sekitar lokasi kemunculan buaya

Bantul, IDN Times - Kemunculan buaya di Sungai Progo, tepatnya di Padukuhan Juwono, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membentuk Tim Jejaring Penanganan Buaya. Tim gabungan tersebut melibatkan berbagai pihak, seperti DKP DIY, DKP Bantul, Loka PSPL Serang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Fakultas Biologi UGM, Gembira Loka Zoo, hingga relawan.

"Sejak kami mendapat laporan, kami langsung terjun ke lapangan dan membentuk (Tim) Jejaring Penanganan Buaya bersama sejumlah instansi terkait," ujar Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan DKP DIY, Veronica Vony Rorong, saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat (6/5/2025), dilansir ANTARA.

1. Belum pernah menangani kasus semacam ini

Buaya muara (commons.wikimedia.org/Eric Lopes)
Buaya muara (commons.wikimedia.org/Eric Lopes)

Vony menjelaskan, pembentukan tim jejaring menjadi langkah awal dalam menangani situasi yang belum pernah secara langsung ditangani oleh instansinya, terlebih di tengah masa transisi pelimpahan kewenangan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Terus terang, kami juga baru kali ini menangani langsung kasus seperti ini. Tapi tentu saja ketika kami menerima laporan, kami tetap harus memberikan respons cepat agar masyarakat merasa aman," jelasnya.

Tim telah menyampaikan imbauan kepada warga sekaligus memasang penanda di sekitar lokasi kemunculan buaya agar tidak ada aktivitas terlalu dekat dengan area tersebut.

"Tujuannya agar buaya tidak berpindah tempat. Karena kita tahu bersama, buaya itu hewan teritorial. Kami mengimbau masyarakat untuk seminimal mungkin menjauhi lokasi agar buaya tetap berada di wilayahnya," tambahnya.

2. Diduga buaya peliharaan yang dilepas

buaya nil (pixabay.com/miniformat65)
buaya nil (pixabay.com/miniformat65)

Berdasarkan pemantauan awal, warga sempat merekam kemunculan buaya dengan dua ukuran berbeda—satu berukuran besar dan satu lagi lebih kecil. Meski begitu, keduanya belum pernah terlihat secara bersamaan.

"Jadi kami belum bisa pastikan jumlahnya. Tapi dengan dua ukuran itu, untuk sementara kami asumsikan ada dua ekor," ujar Vony.

Ia memperkirakan buaya tersebut bukan berasal dari habitat alami, melainkan merupakan hewan peliharaan yang dilepas ke sungai. Pasalnya, Sungai Progo bukan merupakan habitat asli buaya.

"Kami mendengar ada juga orang yang memelihara buaya kecil, tentunya dari luar Yogya ya. Saat kecil terlihat lucu dan menggemaskan, tapi ketika sudah besar dan sifat predatornya muncul, bisa saja dilepas begitu saja. Tapi kami tidak tahu pasti, karena wilayah itu bukan habitat buaya," jelasnya.

3.

ilustrasi taman buaya (unsplash.com/SHIV SINGH)
ilustrasi taman buaya (unsplash.com/SHIV SINGH)

Sampai Jumat pagi, DKP DIY masih menerima kiriman video dari warga yang merekam kemunculan buaya di lokasi yang sama. Untuk memantau aktivitas buaya, tim pengamatan telah ditempatkan di titik tersebut.

"Setelah perilaku buaya diketahui, seperti jam muncul dan lokasinya, kami akan tentukan metode penanganannya. Apakah dijerat atau ditangkap aktif. Jenis buaya akan sangat mempengaruhi metode penanganan, dan saat ini kami masih belum tahu pasti jenisnya," jelas Vony.

Ia menegaskan, Tim Jejaring Penanganan Buaya akan tetap disiagakan meski buaya telah berhasil ditangkap, sebagai langkah antisipasi jika kasus serupa terjadi kembali. "Intinya kami meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati, menjaga kewaspadaan sampai tim berhasil menangkap buaya, dan nanti akan kami serahkan ke lembaga konservator," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, kemunculan buaya di aliran Sungai Progo, wilayah Padukuhan Juwono, Kalurahan Triharjo, sempat membuat warga geger. Rekaman penampakan buaya itu sempat viral di media sosial.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us