Video Buaya Berkeliaran di Sungai Progo Viral, Warga Merasa Waswas

- Video keberadaan buaya di Sungai Progo membuat warga waswas
- Lurah Triharjo berharap BKSDA segera menangkap buaya yang belum ditemukan
- Warga diminta waspada saat beraktivitas di bantaran Sungai Progo
Bantul, IDN Times - Video keberadaan buaya di Sungai Progo yang sempat viral di media sosial membuat warga yang beraktivitas di lokasi tersebut waswas. Meski keberadaan buaya itu hingga saat ini belum ditemukan, warga diminta untuk waspada saat beraktivitas di Sungai Progo.
1. Warga merasa terancam jika beraktivitas di bantaran sungai

Lurah Triharjo, Suwardi mengatakan kawasan bantaran Sungai Progo sehari-hari digunakan warga untuk menanam rumput gajah untuk keperluan pakan ternak. Selain itu banyak aktivitas warga yang memancing atau menjaring ikan serta menambang pasir.
"Tentunya ini akan menjadi acaman bagi warga yang beraktivitas di bantaran Sungai Progo. Kita berharap BKSDA segera turun tangan dan terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar buaya tersebut segera ditangkap," katanya, Sabtu (17/5/2025).
2. Warga belum menemukan keberadaan buaya

Menurutnya sejak beredarnya informasi adanya buaya yang berkeliaran di Sungai Progo, warga terus memantau. Namun, hingga saat ini belum ada warga yang melihat keberadaan hewan tersebut.
"Dan sampai kemarin sore saya juga melihat di beberapa titik yang kemarin sempat ditengarai di situ ada buaya. Namun sampai hari ini kita tidak melihat lagi buaya yang kemarin sempat viral itu," ucapnya.
Di sisi lain, Suwardi mengaku jika di Triharjo banyak terdapat rawa-rawa, yang menjadi habitat buaya.
"Tapi memang di tempat kami banyak rawa-rawa, yang di situ kemungkinan tinggal buaya yang kemarin sempat viral. Jadi, di sebelah barat sungai atau di sebelah barat Juwono di seputar Sungai Progo," katanya.
3. Warga diminta waspada dan berhati-hati

Lebih lanjut Suwardi mengatakan, bagi warga yang masih beraktivitas di bantaran Sungai Progo diminta untuk berhati-hati. Ia meminta warga tidak berangkat sendirian, serta membawa peralatan untuk membela diri.
"Bantaran sungai itu jadi tempat mata pencaharian warga sehingga tidak mungkin meninggalkan bantaran Sungai Progo. Nanti ternak tidak bisa dikasih makan, penambang pasir tak dapat uang jika tidak menambang pasir di bantaran sungai," jelasnya.