Kepala BSSN: Kasus Teror Bom Pesawat Jemaah Haji Mudah Dipecahkan

- Kepala BSSN: Kasus teror bom mudah dipecahkan karena tidak melalui jaringan IP atau VoIP
- BSSN tetap waspada dan berperan aktif dalam mengantisipasi ancaman keamanan di sektor penerbangan
- Pesawat Saudi Airlines rute Jeddah-Muscat-Surabaya diteror bom, pilot melakukan pendaratan darurat untuk evakuasi dan pemeriksaan
Yogyakarta, IDN Times - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut kasus teror bom via panggilan telepon terhadap Pesawat Saudia Arabia Airlines pengangkut jemaah haji asal Indonesia bukan perkara yang sulit dipecahkan. Kasus ini sendiri terjadi pada Sabtu (21/6/2025 dan menimpa pesawat Saudi Airlines SV 5688 rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.
1. Tak pakai VoIP

Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi mengatakan, melacak kasus ini mudah dilakukan, karena modusnya yang tak menggunakan jaringan Internet Protocol (IP) untuk melakukan panggilan telepon atau Voice over Internet Protocol (VoIP).
"Itu kan tidak melalui jaringan IP yang di-by call ya. Mudah sebetulnya kalau kita mengindikasi ancaman-ancaman seperti itu," kata Nugroho di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, DIY, Senin (30/6/2025).
Pengalaman di sejumlah kasus, kata Nugroho, hampir tak pernah ada insiden ledakan bom yang didahului dengan ancaman sebelumnya.
"Ada pernah nggak kejadian peledakan bom, yang sudah kejadian, mereka (pelaku) ngasih tahu sebelumnya? Nyaris tidak ada," tutur Nugroho.
2. Sikap zero tolerance dan waspada setiap ancaman

Kendati, menurut Nugroho, BSSN tetap berperan aktif dalam upaya-upaya mengantisipasi ancaman keamanan di berbagai sektor, termasuk penerbangan. Dia memastikan bahwa pemerintah bersikap waspada serta zero tolerance terhadap berbagai ancaman dan selalu siap mengatasinya.
"Sejauh ini pelakunya mungkin dari pihak kepolisian yang akan menjelaskan lebih lanjut. Tentunya kami berperan serta, tapi untuk menjelaskannya mungkin dari aparat yang lebih berwenang," tutupnya.
3. Pesawat Saudi Air Rute Jeddah-Surabaya diteror bom

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma, I Nyoman Suadnyana mengungkap kronologi teror bom yang menimpa pesawat Saudi Airlines rute Jeddah-Muscat-Surabaya, Sabtu (21/6/2025). Kabar mengenai adanya ancaman bom terhadap pesawat dengan nomor penerbangan SV 5688 ini diketahui sekitar pukul 08.55 WIB.
Usai mengetahui kabar tersebut, pilot berkoordinasi dengan pihak Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut untuk melakukan pendaratan darurat. Kemudian, aparat TNI-Polri langsung berkoordinasi untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan.