Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Besaran Bonus Berbeda, Atlet Difabel Bantul Gelar Aksi Protes    

Atlet difabel Bantul gelar aksi unjuk rasa.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Ratusan atlet yang tergabung dalam National Paralympic Committe (NPC) Kabupaten Bantul menggelar aksi unjuk rasa usai menerima bonus Pekan Paralimpik Daerah (PERPADA) DIY di Pendopo Parasamya, Pemda II Kabupaten Bantul pada Kamis (16/3/2023).

Puluhan atlet difabel yang mengharumkan nama Bantul di level provinsi hingga ASEAN ini menuntut bonus yang sama dengan atlet nondifabel. 

 

 

1. Diskriminasi pemberian bonus

Atlet difabel Bantul gelar aksi unjuk rasa.(IDN Times/Daruwaskita)

Koordinator aksi, Asep Kurniawan mengatakan bonus nondifabel saat membela PORDA DIY mendapatkan Rp15 juta, namun atlet difabel peraih emas hanya menerima Rp6 juta.

"Kita sama-sama mengharumkan Bantul namun apresiasi yang diberikan Pemkab Bantul sama sekali belum tercermin," katanya, Kamis (16/3/2023).

2. Kabupaten lain di DIY sudah berikan bonus yang layak bagi atlet difabel

Atlet difabel Bantul gelar aksi unjuk rasa.(IDN Times/Daruwaskita)

Kondisi ini diniali berbeda dengan penghargaan atlet difabel yang diberikan oleh Pemkab Kulon Progo, yang memberikan apresiasi atau bonus atlet difabel setara dengan atlet nondifabel.

"Atlet difabel yang meraih emas dalam PEPARDA 2022 mendapatkan bonus Rp16 juta, peraih medali perak mendapatkan bonus Rp7 juta dan peraih medali perunggu mendapatkan bonus Rp4,5 juta. Di Gunungkidul bonus untuk atlet difabel juga lebih ditinggi dari Bantul," tandasnya.

3. Bantul sebagai kabupaten ramah difabel dinilai sebatas slogan

Atlet difabel Bantul gelar aksi unjuk rasa.(IDN Times/Daruwaskita)

Kondisi ini, kata Asep tak sesuai dengan janji Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang mencanangkan Bantul sebagai kabupaten ramah difabel yang tertuang dalam visi dan misi Kabupaten Bantul.

"Namun ternyata itu hanya slogan saja, belum menjadi misi yang diimplementasikan dalam tata kelola Kabupaten Bantul. Kami sudah berjuang untuk mengharuskan Bantul dan kami menuntut kesetaraan hak kami," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us