3 Penyebab Penularan Antraks, Tak Menular Antar Manusia
Yogyakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY), Pembajun Setyaningastutie menegaskan antraks merupakan salah satu penyakit zoonosis dari binatang. Penyakit ini tidak menular antar manusia.
"Antraks tidak menular dari manusia ke manusia. Kemudian, orang kena antraks tidak menularkan ke orang lain," ujar Pembajun di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPKP DIY), Kamis (6/7/2023).
1. Bersentuhan dengan hewan yang terkena antraks

Pembajun menjelaskan ada tiga hal yang menyebabkan penularan antraks dari hewan ke manusia. Pertama dari bersentuhan hewan yang terkena antraks dengan manusia. "Bisa karena bersentuhan kulit, karena biasanya manusia bersentuhan dengan hewan ternak, entah kulit, entah apanya," jelas Pembajun.
2. Saluran pernapasan dan konsumsi daging

Penularan kedua, paparan antraks bisa melalui pernapasan atau menghirup spora antraks dari ternak yang terjangkit antraks. "(Sapi) mati karena antraks entah menempel di rumput, tumbuhan spora (bisa) terhirup," kata Pembajun.
Dan ketiga, bisa disebabkan karena pencernaan. "Artinya orang mengkonsumsi daging hewan ternak yang positif terkena antraks," jelas Pembajun.
3. Munculnya kasus antraks di Gunungkidul

Sebelumnya diketahui satu warga di Dusun Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu meninggal dunia karena antraks. Warga Semanu tersebut sempat dirawat di RSUP dr. Sardjito pada tanggal 1 Juni dan meninggal pada 4 Juni 2023.
Selain satu orang meninggal ada puluhan warga yang suspek. Kejadian tersebut dikarenakan warga mengonsumsi sapi yang terjangkit penyakit dan telah mati.