5 Tips Efektif Membuat Prompt untuk Google Veo 3, Simak Contohnya!

- Mulai dengan prompt yang jelas, spesifik, dan menggambarkan inti adegan
- Susun formula secara berurutan agar alur prompt mudah dipahami
- Gunakan istilah sinematik dan fotografi untuk memperkuat visualisasi
Bayangkan kamu punya studio film pribadi di dalam laptop, di mana kamu adalah sutradaranya. Itulah kekuatan Google Veo 3, sebuah AI canggih yang siap mengubah imajinasimu menjadi video. Tapi, seperti sutradara andal, kamu perlu memberikan arahan yang jelas agar visimu terwujud dengan baik.
Kualitas video yang kamu dapatkan sangat bergantung pada seberapa bagus prompt atau perintah yang kamu tulis. Ini bukanlah sekadar mengetik, melainkan sebuah seni untuk berbicara dengan kecerdasan buatan. Jadi, mari asah kemampuanmu dan simak lima tips berikut ini untuk menjadi sutradara AI yang hebat!
1. Mulai dengan prompt yang jelas, spesifik, dan menggambarkan inti adegan

AI bukanlah pembaca pikiran, jadi kamu harus memberinya detail sebanyak mungkin. Mengapa detail kecil begitu penting? Anggap saja kamu sedang menjelaskan sebuah ide kepada seorang seniman sketsa. Semakin banyak petunjuk yang kamu berikan, semakin akurat gambar yang dihasilkan. Berikut contohnya:
Prompt biasa: “Seorang wanita berlari di pantai saat sunset”.
Prompt efektif: “Seorang wanita dengan pakaian musim panas berwarna kuning sedang tertawa sambil berlari di tepi pantai pasir putih saat matahari tenggelam, dengan ombak kecil membasahi kakinya”.
2. Susun formula secara berurutan agar alur prompt mudah dipahami

Agar AI lebih mudah memahami keinginanmu, coba susun prompt kamu dengan struktur sederhana dan berurutan. Pikirkan ini seperti resep masakan, ada bahan utama, bumbu, dan cara memasak. Struktur yang bagus akan memastikan semua elemen penting masuk ke dalam adegan videomu.
Coba formula ini: (subjek utama) + (aksi/gerakan) + (setting latar) + (atmosfer/gaya)
Contoh prompt: “ Seekor robot tua berkarat (subjek) sedang menyiram setangkai bunga merah yang tumbuh dari retakan trotoar (aksi) di sebuah kota yang ditinggalkan (setting), suasananya melankolis dan sunyi (atmosfer)”.
3. Gunakan isitilah sinematik dan fotografi untuk memperkuat visualisasi

Menggunakan istilah yang sinematik akan membuat videomu terlihat profesional. Google Veo 3 dilatih dengan banyak sekali data visual, termasuk film dan fotografi. Itu artinya, Veo mengerti bahasa para sutradara. Menggunakan istilah teknis akan memberimu kontrol lebih besar atas tampilan dan nuansa video. Ini beberapa istilah yang bisa kamu andalkan:
Jenis shot: Aerial shot (dari udara), close-up (jarak dekat), wide shot (menampilkan keseluruhan pemandangan), POV shot (sudut pandang orang pertama).
Gerakan kamera: Timelapse (video dipercepat), slow motion (gerak lambat), panning shot (kamera bergerak ke samping), tracking shot (kamera mengikuti subjek).
Pencahayaan: Golden hour (cahaya hangat saat senja/fajar), cinematic lighting (pencahayaan dramatis), neon lighting (cahaya neon).
Contoh penerapannya: “Timelapse sebuah kedai kopi yang ramai dari pegi hingga malam, dilihat dari seberang jalan, dengan lampu-lampu kota yang mulai menyala”.
4. Tentukan suasana dan gaya tampilan agar video terasa hidup

Memberi arahan gaya visual secara eksplisit adalah cara termudah untuk mendapatkan estetika yang kamu inginkan. Kamu mau videomu terlihat seperti film animasi, dokumenter, atau lukisan cat air yang hidup? Tinggal sebut saja beberapa contoh gaya berikut:
Photorealistic, highly detailed, 4K.
Anime style, Ghibli inspired.
3D render, futuristic, cyberpunk aesthetic.
Vintage film look, black and white.
Watercolor painting style.
Contoh penerapannya: “Hutan ajaib yang dipenuhi jamur bercahaya, dalam gaya lukisan cat air yang hidup, dengan kunang-kunang beterbangan”.
5. Pastikan karakter dan adegan tetap konsisten dari awal hingga akhir

Salah satu kehebatan Veo adalah kemampuannya menjaga konsistensi visual, terutama untuk karakter. Jika kamu ingin membuat cerita pendek dengan karakter yang sama di beberapa adegan, kuncinya adalah mendeskripsikan karakter itu secara konsisten di setiap prompt. Ini contoh yang bisa kamu terapkan:
Prompt 1: “Close-up seorang penjelajah waktu bernama Hatake, dengan rambut perak acak-acakan dan kacamata steampunk, sedang melihat jam saku antiknya”.
Prompt 2: “Wide shot penjelajah waktu yang sama, Hatake, melangkah dari portal yang berputar di tengah pasar era Victoria yang sibuk”.
Dengan menyebutkan nama dan ciri khas yang sama, Veo akan tahu bahwa "Hatake" di adegan kedua adalah orang yang sama dengan di adegan pertama.
Pada akhirnya, membuat prompt yang hebat adalah tentang eksplorasi dan kreativitas tanpa batas. Jangan takut untuk bereksperimen, menggabungkan ide-ide gila, dan melihat sejauh mana imajinasimu bisa membawamu. Selamat mencoba!