Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Riset Terbaru WEF, 5 Pekerjaan Ini Diprediksi Hilang

Foto Tangan Manusia dan Tangan Robot. (Pixabay.com/Geralt)
Intinya sih...
  • Pekerjaan yang melibatkan transaksi langsung seperti kasir dan petugas tiket semakin terancam oleh teknologi otomatisasi.
  • Teknologi desain berbasis AI memungkinkan pembuatan konten visual dengan cepat dan efisien, mengurangi pekerjaan desain grafis manusia.
  • Tugas-tugas data entry yang sebelumnya dilakukan oleh manusia kini bisa diselesaikan lebih cepat dan akurat oleh teknologi AI.

Dalam laporan terbarunya, World Economic Forum (WEF) merilis prediksi mengenai perubahan besar dalam dunia ketenagakerjaan akibat pesatnya kemajuan teknologi dan otomatisasi. Laporan yang berjudul The Future of Jobs Report 2025 ini memperkirakan sekitar 85 juta pekerjaan di Indonesia berisiko hilang hingga 2030.

Lantas, pekerjaan apa saja yang diprediksi akan paling cepat hilang? Simak daftar berikut yang mengungkapkan lima pekerjaan yang paling terancam oleh Artificial Intelligence (AI) dan teknologi otomatisasi.

1. Kasir dan Petugas Tiket

Foto Kasir Melayani Pelanggan. (Freepik.com/Freepik)

Seiring berkembangnya teknologi, pekerjaan yang melibatkan transaksi langsung seperti kasir dan petugas tiket semakin terancam. Penggunaan mesin self-checkout di ritel dan sistem tiket online menjadi pilihan utama yang lebih efisien dan mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia. Mesin ini mampu memproses transaksi dengan lebih cepat dan meminimalisir kesalahan manusia. Sistem pembayaran digital yang semakin canggih semakin mempercepat perubahan ini, memungkinkan konsumen untuk melakukan transaksi tanpa perlu melibatkan kasir.

Hal ini tentu saja memengaruhi peran kasir yang sebelumnya mendominasi sektor ritel. Seiring waktu, pekerjaan ini diperkirakan akan semakin berkurang. Meskipun begitu, ini tidak berarti bahwa sektor ritel sepenuhnya akan kehilangan pekerjaan. Sebagian besar toko masih membutuhkan tenaga manusia untuk pengelolaan, pelayanan, atau konsultasi produk, namun peran kasir itu sendiri akan jauh berkurang.

2. Desain Grafis

Foto Desainer sedang Bekerja. (Pixabay.com/This_is_Engineering)

Dengan pesatnya perkembangan perangkat lunak berbasis AI dan template desain yang mudah diakses oleh siapa saja, pekerjaan desain grafis juga diprediksi akan semakin berkurang. Teknologi desain berbasis AI memungkinkan pembuatan konten visual dengan cepat dan efisien, bahkan oleh orang yang tidak memiliki keterampilan desain profesional. Perangkat seperti Canva dan Adobe Spark, yang memungkinkan siapa saja membuat desain menarik dengan hanya beberapa klik, sudah menjadi bukti nyata bahwa semakin banyak orang yang dapat menciptakan karya visual tanpa harus memahami teknik desain yang rumit.

Di sisi lain, meskipun kreativitas tetap menjadi salah satu elemen penting dalam desain, AI dapat menangani tugas-tugas teknis dan repetitif dengan lebih baik. Misalnya, pengeditan gambar, pengaturan layout, atau bahkan pembuatan logo, yang sebelumnya membutuhkan waktu dan keterampilan tinggi dari seorang desain grafis, kini bisa dilakukan oleh perangkat lunak otomatis dengan hasil yang sangat memuaskan.

3. Pekerja Data Entry

Foto Orang Memasukkan Data. (Pixabay.com/Pexels)

Pekerjaan yang berkaitan dengan data entry atau pengolahan data manual juga menjadi salah satu yang paling terancam hilang. Dengan adanya teknologi AI dan perangkat lunak otomatisasi yang semakin berkembang, tugas-tugas data entry yang sebelumnya dilakukan oleh manusia kini bisa diselesaikan lebih cepat dan lebih akurat. AI dapat memproses informasi dalam jumlah besar dalam waktu yang sangat singkat, mengurangi kemungkinan kesalahan yang biasa terjadi jika dilakukan secara manual.

Otomatisasi dalam pekerjaan data entry ini juga membuat proses yang memakan waktu menjadi lebih efisien. Sebagai contoh, teknologi seperti Optical Character Recognition (OCR) kini memungkinkan untuk memindai dan mengekstraksi data dari dokumen fisik secara otomatis, menggantikan banyak pekerjaan manual yang dilakukan oleh manusia. Akibatnya, banyak posisi data entry di berbagai sektor industri yang diperkirakan akan hilang atau berkurang drastis.

4. Akuntan dan Auditor

Foto Akuntan Menganalisis Laporan Keuangan. (Pixabay.com/Accountingoutsourcehub)

Peran akuntan dan auditor yang biasanya berfokus pada pengecekan keuangan, pembuatan laporan, dan pengelolaan pembukuan perusahaan juga diprediksi akan tergerus oleh kemajuan teknologi. Dengan adanya perangkat lunak akuntansi berbasis AI yang mampu memproses dan menganalisis data keuangan lebih cepat dan akurat, kebutuhan akan tenaga akuntan tradisional semakin berkurang. Algoritma canggih dalam perangkat lunak ini memungkinkan pekerjaan yang dulunya memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk diselesaikan secara otomatis.

Selain itu, proses audit yang dulunya memerlukan auditor manusia untuk memeriksa setiap transaksi keuangan perusahaan, kini dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang mampu mendeteksi ketidaksesuaian dalam hitungan detik. Hal ini tidak hanya mempercepat proses audit, tetapi juga mengurangi potensi kesalahan manusia yang seringkali terjadi dalam pekerjaan manual.

5. Petugas Keamanan

Foto Petugas Keamanan sedang Patroli. (Pixabay.com/RyanMcGuire)

Penggunaan teknologi canggih seperti kamera pengawas dengan AI dan sistem keamanan otomatis lainnya menjadi ancaman nyata bagi profesi petugas keamanan. Sistem pengawasan berbasis AI kini dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah dan analisis gerakan, yang memungkinkannya untuk mendeteksi ancaman atau kejadian mencurigakan tanpa bantuan manusia. Teknologi ini mampu bekerja selama 24 jam tanpa henti, memantau area dengan akurasi tinggi, dan merespons kejadian secara real-time.

Di sisi lain, meskipun teknologi pengawasan semakin canggih, peran petugas keamanan yang membutuhkan interaksi manusia dalam situasi darurat tetap penting. Namun, untuk tugas-tugas pengawasan yang lebih rutin dan repetitif, teknologi ini sudah cukup untuk menggantikan banyak peran yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

Kemajuan teknologi memang memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia kerja. Otomatisasi, AI, dan sistem berbasis digital tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan baru, tetapi juga menggantikan pekerjaan-pekerjaan lama yang dianggap tidak lagi efisien atau relevan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus beradaptasi dengan perubahan ini, terutama dengan meningkatkan keterampilan di bidang yang lebih kompleks dan memerlukan kreativitas manusia.

Dengan memahami tren ini, kita dapat mempersiapkan diri untuk perubahan yang akan datang dan menjaga relevansi dalam dunia kerja yang semakin dipengaruhi oleh teknologi. Sebagai contoh, mengembangkan keterampilan digital dan berpikir kreatif menjadi salah satu langkah yang sangat penting untuk tetap bersaing di pasar kerja masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us