Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Yuk, Belajar Filosofi Kehidupan dengan Permainan Tradisional Dakon

Anak-anak ikuti lomba Dakon Bupati Bantul Cup 2019 di komplek Pyramid Cafe, Sabtu (16/11). IDN Times/Daruwaskita
Anak-anak ikuti lomba Dakon Bupati Bantul Cup 2019 di komplek Pyramid Cafe, Sabtu (16/11). IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Anggapan anak-anak saat lebih suka bermain game dengan telepon pintarnya dibandingkan permainan tradisional tak sepenuhnya benar. Hal ini terbukti dengan kegiatan Lomba Dakon Bupati Bantul CUP 2019 yang berlangsung di kompleks Pyramid Cafe, Sabtu (16/11).‎

Seringkali terdengar suara tertawa dan teriakan dari anak-anak yang ikut dalam permainan ini. 

1. Bisa bermian dakon diajari oleh ibu di rumah‎

Ilustrasi ibu ajari anaknya bermain dakon.Instagram.com/marlinnabudiarti

Salah satu peserta lomba dakon, Nur Isna (11) mengaku dapat bermain permainan tradisional ini karena orang tuanya sering mengajarkan di rumah.

"Ketika waktu kecil sekitar usia sekolah PAUD di rumah sering bermian dakon dengan ibu," katanya.

2. Bermain dakon utamakan kejujuran karena tidak ada wasit‎

Anak-anak ikuti lomba Dakon Bupati Bantul Cup 2019 di Pyramid Cafe, Sabtu (16/11). IDN Times/Daruwaskita
Anak-anak ikuti lomba Dakon Bupati Bantul Cup 2019 di Pyramid Cafe, Sabtu (16/11). IDN Times/Daruwaskita

Dalam permainan dakon yang hanya melibatkan 2 orang tanpa adanya juri yang memantau permainan maka unsur kejujuran selalu diutamakan.

"Jadi ada pelajaran penting. Karena tidak ada wasit kita harus jujur dalam bermain dakon," tuturnya.

3. Permainan dakon ajari anak untuk jujur

Ilustrasi anak-anak sedang bermain dakon. Instagram.com/erlynatrisnadji

Humas Director Holding History of Java Museum selaku penyelenggara Lomba Dakon Bupati Bantul Cup  2019, Ki Bambang Widodo mengatakan permainan tradisional sarat dengan filosofi kebajikan.

"Dakon di Jawa mempunyai filosofi kejujuran serta ketekunan yang sangat kental," ujarnya.

Selain itu bermain dakon bisa melatih anak-anak senantiasa terbuka, jujur, berempati, sekaligus bisa menjadi ahli strategi. Permainan ini juga mengharuskan anak-anak dapat mengambil keputusan dalam waktu singkat dan tepat.

"Butuh taktik agar tidak berhenti di lubang kosong, karena jika pas di lubang kosong maka akan mati dan permainan berpindah ke lawan," katanya.‎

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us