Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Volume Sampah Kota Jogja Diprediksi Naik Pesat usai Libur Lebaran

Ilustrasi timbunan sampah di Depo Mandala Krida. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Ilustrasi timbunan sampah di Depo Mandala Krida. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Intinya sih...
  • Volume sampah di Kota Yogyakarta diperkirakan meningkat signifikan pasca libur lebaran
  • Pemkot Yogyakarta memperketat pengawasan dan pencegahan pembuangan sampah liar di 27 kelurahan yang masih melakukan praktik tersebut
  • Pemkot Yogyakarta fokus mengelola sampah secara real-time dan telah melakukan persiapan, termasuk pengecekan incinerator pada ITF Bawuran di Pleret
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memprediksi volume sampah di wilayahnya akan meningkat secara signifikan memasuki awal bulan April 2025 setelah libur panjang lebaran.

Hasto pun mengajak seluruh lurah dan mantri pamong praja memperketat pengawasan-pencegahan terhadap pembuangan liar sebagai upaya menyelaraskan komitmen pemkot menangani persoalan sampah di Yogyakarta.

Pasalnya, berdasarkan data Pemkot Yogyakarta, dari total 45 kelurahan yang ada, 27 di antaranya masih ditemukan praktik pembuangan sampah liar. Sementara 18 kelurahan sisanya dinyatakan bersih.

1. Depo dan TPS bersih dari sampah pekan depan

Pengelolaan sampah di TPS 3R Nitikan. (Dok. Istimewa)
Pengelolaan sampah di TPS 3R Nitikan. (Dok. Istimewa)

Pemkot Yogyakarta memiliki komitmen untuk mewujudkan kota yang lebih bersih, sehat, dan tertata, sejalan dengan penguatan tata kelola sampah dari hulu ke hilir.

Sebagai upayanya, Hasto menuturkan, pemkot telah mengupayakan pengosongan 31 Tempat Penampungan Sementara (TPS) di wilayahnya. Saat ini, 15 TPS di antaranya sudah bersih dari tumpukan sampah.

Targetnya, 45 depo dan TPS sudah benar-benar bebas dari tumpukan sampah pekan depan.

"Untuk minggu ini, saya berikan kesempatan untuk membersihkan depo kecil. Paling lambat tanggal 11 April 2025, seluruh depo dan TPS harus sudah bersih," kata Hasto.

2. Kelola sampah secara real time

ITF Bawuran Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)
ITF Bawuran Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, mulai pekan depan Pemkot Yogyakarta akan fokus mengelola sampah secara real-time. Langkah ini sekaligus menjadi tolak ukur kemampuan pemerintah dalam menangani sampah secara berkelanjutan.

Pemkot telah melakukan berbagai persiapan, dimulai dengan pengecekan incinerator pada Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran di Pleret, Kabupaten Bantul, DIY.

"Setiap incinerator kita cek kesiapannya, dengan kapasitas 235 ton. Sisa sampah akan kita bawa ke Bawuran. Saya optimis pengelolaan sampah bisa ditangani dengan baik," ungkapnya.

3. Gandeng penggerobak sambut peningkatan kesadaran warga

Penataan depo sampah di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Penataan depo sampah di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)

Langkah lain pemkot, yakni menggandeng para penggerobak selain terus mengajak masyarakat untuk membangkitkan kesadaran perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan.

"Saya kira tantangan kita yang paling penting adalah perubahan perilaku. Kami sudah memfasilitasi dengan jumlah penggerobak yang tersedia saat ini sudah cukup untuk melayani warga," kata Hasto.

"Selain itu, tercatat ada 1.130 transporter berbasis wilayah kelurahan yang melayani 50.225 Kartu Keluarga di seluruh Kota Yogyakarta," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us