Bantul, IDN Times - Libur Natal dan Tahun Baru 2023 telah berlalu. Namun, pekan berikutnya kunjungan wisatawan ke Bantul terbilang masih tinggi. Pada pekan pertama di bulan Januari, terhitung tanggal 2--8 Januari 2023 ini, kunjungan wisatawan ke Bantul mencapai 60.051 wisatawan.
Sementara, saat akhir pekan (6--8/1/2023) kunjungan wisatawan mencapai 37.673 orang atau hampir sama dengan kunjungan wisatawan pada libur tahun baru (1/1/2023).
Kasi Promosi dan Informasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan jumlah kunjungan tersebut mampu memberikan tambahan pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp584 juta.
"Sedangkan untuk kunjungan libur akhir pekan saja yang mencapai 37.673 orang mampu menyumbang PAD sebesar Rp336 juta," ucapnya, Selasa (10/1/2023).
Menurut pria yang akrab disapa Ipung ini, wisatawan yang memanfaatkan pembayaran secara nontunai terbilang masih minim, yakni kurang dari 1.200 wisatawan.
"Saat akhir pekan dengan kunjungan 37.673 wisatawan yang membayar secara non tunai aja hanya 669 orang. Kalau dipersentase wisatawan yang membayar secara nontunai hanya 8,1 persen dari total jumlah wisatawan yang datang ke Bantul," kata dia.
Ia menduga, wisatawan masih belum terbiasa membayar secara nontunai. Selain itu, masalah teknis yakni sinyal masih sering tidak stabil yang terkadang membuat pembayaran nontunai gagal dilakukan.
"Ada sejumlah faktor yang menyebabkan wisatawan enggan membayar secara nontunai," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, mengatakan PAD sektor pariwisata tahun 2023 ditargetkan mencapai Rp 50,5 miliar. Namun, pihaknya pesimistis target tersebut akan tercapai. Mengingat masyarakat baru bangkit dari pandemik ditambah dengan kenaikan harga BBM yang semakin menambah beban ekonomi masyarakat.
"Kami akan berusaha sekuat mungkin mencapai target itu namun kami pesimis target yang naik hampir dua kali lipat dibanding target PAD tahun 2022 dapat tercapai," katanya.