UGM Pastikan Jokowi Lulusan Fakultas Kehutanan, Ini Penjelasannya

- UGM memastikan Jokowi lulusan Fakultas Kehutanan kampus tersebut.
- UGM menunjukkan bukti-bukti kepada TPUA, termasuk dokumen skripsi dan kesaksian rekan satu angkatan Jokowi.
- UGM tidak terlibat konflik kepentingan antara TPUA dan Jokowi, hanya akan menunjukkan data publik secara resmi.
Sleman, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi adalah lulusan Fakultas Kehutanan kampus tersebut.
Kampus mengklaim telah menunjukkan seluruh bukti yang memastikan Jokowi adalah alumnus UGM. Namun, mereka tidak akan membeberkan semua data yang bersifat pribadi kepada sembarang orang.
1. Tunjukkan salinan STTB SMA

Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro mengklaim UGM sudah menunjukkan bukti-bukti kepada Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang memastikan bahwa Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan kampus tersebut.
Pihak kampus saat audiensi sudah menunjukkan salinan STTB SMA hingga berkas terkait proses verbal Jokowi ketika mengikuti ujian skripsi. Dokumen skripsi juga sudah ditunjukkan, plus kesaksian serta foto-foto dari beberapa rekan satu angkatan Jokowi yang hadir saat audiensi.
Wening menegaskan posisi UGM dalam hal ini tidak dalam konteks membela, namun berdiri sendiri sebagai sebuah institusi publik yang menjalankan prosedur penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi. UGM pun juga tak akan meladeni polemik atau spekulasi yang bertebaran di media sosial terkait bukti-bukti kelulusan Jokowi.
"Dasar kami bukan interpretasi pada apa yang disampaikan orang satu ke orang lain, tapi dasar kami adalah data yang kami punya," kata Wening.
"Apabila ada keinginan untuk kami menunjukkan data-data itu secara detail, secara telanjang itu, kami bertanya, kami harus, ini siapa yang paling berhak untuk membaca dokumen-dokumen kami. Tidak semua orang bisa datang dan melihat semua ya. Nah nanti kami persilakan apabila nanti kemudian ada proses pengadilan atau apapun, UGM siap misalnya sebagai saksi ya," ungkapnya.
2. Buka dokumen jika diminta aparat hukum

Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius mengatakan, UGM sebagai institusi publik yang melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan peraturan perundang-undangan menyangkut perlindungan data pribadi dan Keterbukaan Informasi Publik.
"Oleh sebab itu, UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik sedangkan data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum," kata Andi Sandi, Selasa (15/4/2025).
Sebagai institusi publik, lanjut Andi Sandi, UGM juga menegaskan posisinya yang tak terkait konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan Jokowi.
TPUA sendiri adalah kelompok yang mendatangi Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (15/4/2025) untuk meminta pembuktian bahwa Jokowi merupakan alumnus kampus biru.
Sementara, dengan dokumen-dokumen yang ada, UGM hanya menunjukkan bahwa Jokowi memang telah melaksanakan seluruh proses studi mulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985.
"UGM tidak terkait konflik kepentingan antara TPUA dan Joko Widodo," imbuh Andi Sandi.
3. UGM diminta bersikap netral

Sebelumnyam Tifauzia Tyassuma atau Dr. Tifa, salah seorang perwakilan TPUA mengaku bisa memahami soal kampus yang tak memegang ijazah asli Jokowi. Hanya saja, ia tampak kurang puas saat UGM tidak menunjukkan dokumen pendukung Jokowi pernah berkuliah di sana. Macam transkrip nilai dan Kartu Hasil Studi (KHS).
"Itu semua dokumen-dokumen yang bisa diberikan UGM, dan itu tidak kami dapatkan tadi (saat audiensi)," kata Tifa.
Tifa pun meminta UGM agar bersikap netral dan tak jadi tameng yang justru melemahkan kedudukan mereka sendiri.