Putus Cinta, 2 Pemuda Konvoi Bawa Celurit
Ilustrasi bacok. (IDN Times/Mardya Shakti)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak dua pemuda warga Kota Yogyakarta, diamankan petugas patroli kepolisian setelah kedapatan membawa sebilah celurit sambil berkonvoi sepeda motor, Minggu (31/1/2024) dini hari. Kedua pemuda itu berinisial KHR dan FMA, warga Gondokusuman dan Wirobrajan.
1. Video penangkapan viral
pixabay.com/WebTechExpertsVideo penangkapan keduanya oleh petugas patroli menjadi viral di media sosial. Kasi Humas Polresta Jogja AKP Dwi Daryanto menjelaskan, penangkapan berlangsung pukul 05.00 WIB, saat KHR dan FMA melintas di kawasan perempatan Wirobrajan.
Tim patroli yang bertugas melihat keduanya tengah menenteng senjata tajam yang diketahui merupakan celurit sepanjang 73 sentimeter.
"Kedua pelaku ini saat melintas di Simpang Empat Wirobrajan terlihat oleh tim Patroli Sabhara Polresta Yogyakarta. Ada empat motor, setelah dikejar dan tertangkap, satu unit sepeda motor yang dinaiki dua orang terlapor membawa celurit," kata Dwi saat dihubungi, Minggu.
2. Mengaku putus cinta dan emosi di jalan
Pixabay/PexelsDwi menuturkan, hasil pemeriksaan awal diketahui aksi keduanya dilatarbelakangi masalah percintaan salah seorang di antaranya. "Salah satu pemuda itu mengaku kecewa dengan pacarnya. Ngakunya karena putus cinta," kata Dwi.
Berangkat dari rasa kecewa itu, pelaku melakukan konvoi di Kota Yogyakarta dengan maksud menumpahkan emosi.
"Kalau sasarannya (meluapkan emosi) cenderung acak random saat bertemu di jalan raya. Pengakuannya siapa saja yang kebetulan bertemu bisa jadi sasaran," imbuh Dwi.
3. Tak ada korban
Ilustrasi lapor polisi (IDN Times/Agung Sedan)Dwi memastikan tak ada korban atas peristiwa ini. Kedua pelaku berhasil diamankan sebelum melakukan aksinya. Selanjutnya, kedua pelaku ditahan di Mapolresta Yogyakarta, karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
Menurut Dwi, kedua pelaku dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-undang Darurat RI No. 12 tahun 1951, karena aksinya membawa senjata tajam di ruang publik.
Baca Juga: Libur Lebaran, Polres Bantul Rekayasa Jalan ke Beberapa Tempat Wisata