Kemendag Mulai Distribusi 500 Ton Minyakita di 6 Kota 

Klaim ratusan ton minyak di Cilincing bukan hasil timbunan

Yogyakarta, IDN Times - Kementerian Perdagangan mulai mendistribusikan sekitar 500 ton minyak kemasan Minyakita yang disebut beberapa waktu lalu tertahan di gudang PT Bina Karya Prima (BKP), Cilincing, Jakarta Utara.

Sejumlah daerah jadi sasaran distribusi, antara lain, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penyaluran ke DIY dilakukan melalui beberapa pasar, satu di antaranya adalah Pasar Beringharjo pada Kamis (16/2/2023).

"Jadi kita bicara barang yang masih belum terdistribusi tapi waktunya kelamaan. Kalau sampai dua bulan belum distribusi nanti keburu rusak," kata Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Syailendra di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta.

1. Klaim ratusan ton minyak bukan hasil timbunan

Kemendag Mulai Distribusi 500 Ton Minyakita di 6 Kota Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Syailendra.(IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Syailendra mengklaim ratusan ribu liter kemasan Minyakita di Gudang PT BKP itu adalah produksi bulan Desember 2022 yang belum sempat terdistribusikan hingga Januari 2023 kemarin.

Dia tak membeberkan bagaimana ratusan ton kemasan itu bisa tertahan di gudang. Guna mengurai masalah itu harus mengerahkan Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PTKN).

"Artinya barangnya masih ada di situ, wah ini kelamaan. Saya bilang, ya sudah supaya pasti kamu distribusinya saya segel dulu ya," kata Syailendra.

 

2. Biang kerok kelangkaan

Kemendag Mulai Distribusi 500 Ton Minyakita di 6 Kota Kementerian Perdagangan mulai mendistribusikan sekitar 500 ton minyak kemasan Minyakita yang disebut beberapa waktu lalu tertahan di gudang PT Bina Karya Prima (BKP), Cilincing, Jakarta Utara.(IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Syailendra melanjutkan, kelangkaan Minyakita di pasaran belakangan terjadi lebih karena produsen yang lebih banyak memasok dalam bentuk curah sebelum Desember 2022 lalu.

Pada periode bulan November 2022 ke belakang, dari ketentuan Domestic Market Obligation (DMO) sebanyak 300 ribu ton sebulan, menurut Syailendra, sekitar 39-40 persen tersuplai dalam bentuk curah.

"Nah, bulan Desember-Januari (suplai dalam bentuk curah) mulai turun," ujarnya.

Penyebab kelangkaan berikutnya adalah larangan berlayar di wilayah Jawa Timur selama dua pekan yang membuat pengiriman bahan baku dari Kalimantan tersendat.

"Bahan baku itu dari Kalimantan, jadi yang ke Jawa nggak ada. Pabrik di Jawa Timur. Kalau yang di daerah Jakarta, pabrik di Jakarta, Karawang itu sumbernya dari Sumatera. Jadi ada gangguan cuaca, tapi nggak lama," jelasnya.

Baca Juga: KPPU Kanwil VII: Jangan Lakukan Praktik Tying MinyaKita

3. DMO 450 ton sebulan

Kemendag Mulai Distribusi 500 Ton Minyakita di 6 Kota Kementerian Perdagangan mulai mendistribusikan sekitar 500 ton minyak kemasan Minyakita yang disebut beberapa waktu lalu tertahan di gudang PT Bina Karya Prima (BKP), Cilincing, Jakarta Utara.(IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Kemendagri memperkirakan kebutuhan minyak goreng saat bulan ramadan tahun ini akan meningkat, sehingga Domestik Market Obligation (DMO) dinaikkan 50 persen ke angka 450 ribu ton sebulan. Artinya, produksi Minyakita digenjot bakalan naik.

Adapun hitungan produksi Minyakita secara nasional untuk saat ini, yakni perbandingannya dari total DMO 150 ribu ton per Rabu (15/2/2023) sore, terhitung 27 ribu ton sudah teralokasikan untuk Minyakita.

Pada Maret 2023, produksi Minyakita diprediksi mulai bertambah seiring adanya 3 perusahaan tambahan yang jadi produsen Minyakita.

"Kemarin minggu, setidaknya ada 3 perusahaan yang sudah commissioning mesinnya dan diharapkan mereka paling lambat beroperasi pertengahan Maret," kata Syailendra.

"Di samping itu kita juga mendorong teman-teman yang biasa suplai curah, bekerja sama untuk mempercepat distribusi, mempercepat produksi minyak kemasan," tutupnya.

Baca Juga: Minyakita Langka di Yogyakarta, BULOG Beberkan Penyebabnya   

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya