Trayek Bus Listrik Yogyakarta Bakal Diubah Mulai 1 Mei 2025

- Pemda DIY merencanakan perubahan trayek operasional bus listrik untuk menarik lebih banyak penumpang dan menghindari tumpang tindih dengan Trans Jogja 1A.
- Ada dua opsi lokasi keberangkatan awal bus listrik di Kota Yogyakarta, yaitu Kridosono dan Ngabean, untuk memaksimalkan penggunaan bus listrik.
- Pemilihan dua calon trayek baru didasarkan pada hasil uji coba teknis operasional, dengan target pergeseran trayek bus listrik Pemda DIY pada Mei 2025.
Yogyakarta, IDN Times - Pemda DIY berencana mengubah trayek operasional bus listrik untuk mendapatkan lebih banyak penumpang dan peminat jelajah sumbu filosofi Yogyakarta.
Langkah ini juga dilakukan lantaran trayek bus listrik masih tumpang tindih dengan rute operasional Trans Jogja 1A yang berangkat dari Bandara Adisutjipto dan keliling melalui Jalan Malioboro.
1. Fokus membawa penumpang di sekitar Malioboro

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Wulan Sapto Nugroho mengatakan, ada dua opsi lokasi keberangkatan awal bus listrik di Kota Yogyakarta. Pertama, di sisi timur yakni Kridosono dan kedua, sisi barat yaitu Ngabean.
"Perlintasan bus listrik tetap di kota, khususnya sumbu filosofis," kata Wulan, Jumat (18/4/2025).
Saat ini operasional bus listrik dianggap kurang maksimal untuk menggaet banyak penumpang. Wulan menerangkan, mayoritas penumpang bus listrik di Yogyakarta hanya ingin menikmati pengalaman menggunakan transportasi umum untuk sekadar jalan-jalan, bukan digunakan sebagai transportasi harian.
Dia menegaskan trayek yang akan dipilih sebagai jalur bus listrik berbeda dengan Trans Jogja, sehingga menghindari tumpang tindih. Rute akan lebih pendek dan fokus membawa penumpang di area sekitar Malioboro.
"Besok kalau geser dari Ngabean, teknisnya bisa seperti shuttle bus karena putarannya lebih banyak sehingga bisa membawa lebih banyak penumpang. Pemberhentian bus nantinya sama di halte Trans Jogja di area rute yang telah ditentukan," sambungnya.
2. Baterai sisa 30 persen kembali ke Adisutjipto

Pemilihan dua calon trayek baru dilakukan berdasarkan hasil uji coba teknis operasional yang telah dilakukan di dua rute itu. Uji coba dilakukan guna mengetahui antara lain daya tahan baterai, dan daya tempuh.
"Nanti charger-nya tetap di Bandara Adisutjipto, jadi baterai (sisa) 30 persen sudah harus kembali ke Bandara," kata Wulan.
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) baru ini ada di area parkir Bandara Adisutjipto sebagai titik awal pemberangkatan armada bus listrik.
3. Perubahan dilakukan mulai 1 Mei 2025

Wulan mengungkap kemungkinan semua unit bus listrik milik Pemda DIY, yang berjumlah dua buah akan digeser dalan satu trayek yang sama. Akan tetapi, keputusan akhir ditentukan melalui rapat koordinasi yang diagendakan pekan depan dengan melibatkan operator dan Dishub Kota Yogyakarta. Target dari seluruh perencanaan ini adalah trayek bus listrik Pemda DIY sudah geser per satu Mei 2025.
"Akhir bulan ini kami akan sosialisasi dulu untuk pergeseran ini agar masyarakat tahu dan tidak kecele," pungkasnya.