Tolak Mobdin Rp3 Miliar Hasto Wardoyo: Bikin Gerobak Sampah Saja

- Wali Kota Yogyakarta menolak pengadaan mobil dinas baru yang dianggarkan Rp3 miliar untuk dirinya dan Wakil Wali Kota
- Hasto lebih memilih dana tersebut dialokasikan untuk pengadaan gerobak sampah bagi seluruh RW di Kota Yogyakarta
- Dia juga menolak pengadaan mebel dan tempat tidur baru, demi efisiensi anggaran untuk fasilitas pejabat daerah
Yogyakarta, IDN Times - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, yang diperkirakan mencapai Rp3 miliar.
1. Sampah menjadi salah satu masalah di Kota Yogyakarta

Hasto menilai dana tersebut lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk pengadaan gerobak sampah bagi seluruh RW di Kota Yogyakarta. Apalagi masalah sampah menjadi salah satu perhatianmya.
"Saya mau dibelikan mobil baru gitu ya, untuk mobil dinas. Saya bilang mobil lama kan masih bagus itu, meskipun mungkin sudah tiga tahun atau empat tahun yang lalu," ujar Hasto usai acara Serah Terima Jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/3/2025).
2. Butuhkan 600 gerobak sampah

Hasto mengaku telah menghitung kebutuhan anggaran untuk pengadaan gerobak sampah di seluruh RW. Dengan rata-rata harga satu unit sekitar Rp5 juta, dana yang tersedia bisa digunakan untuk membuat sekitar 600 gerobak sampah.
"Lebih baik mobil yang mau dibelikan untuk saya dan untuk Pak Wakil itu kan paling enggak anggarannya bisa jadi hampir Rp3 miliar. Itu kan lebih baik kita pakai untuk bikin gerobak sampah. Makanya dengan mekanisme yang ada, anggaran yang untuk beli mobil itu akan saya 'refocusing' untuk di (APBD) perubahan, saya pakai untuk bikin gerobak sampah," jelasnya.
"Saya sudah menghitung, kalau bikin gerobak sampah sebanyak 600 sekian, sebanyak jumlah RW di Kota Yogyakarta, itu hanya butuh sekitar Rp3 sekian miliar," tambahnya dikutip Antara.
3. Juga tolak pengadaan mebel baru

Tak hanya mobil dinas baru, Hasto juga menolak pengadaan mebel dan tempat tidur baru untuk fasilitas kerja dan rumah dinasnya. Keputusan ini menurutnya untuk efisiensi yang harus diterapkan di semua lini pemerintahan, termasuk penggunaan anggaran untuk fasilitas pejabat daerah.
"Jadi ngapain saya diberikan mobil dinas, wong mobil dinas yang lama masih bagus. Mau dibelikan mebel baru, tempat tidur baru ya 'enggak' usah. Tempat tidur yang lama ada, mebel lama juga ada. Itu kan juga bisa saya pakai untuk beli bikin gerobak sampah, ya," terang mantan Bupati Kulon Progo ini.