Tim Hukum JONY Klaim APK Hilang Berganti Paslon Lain

- Tim hukum paslon nomor urut 3 melaporkan hilangnya dan kerusakan APK, serta serangan di media sosial yang merendahkan
- Paslon nomor urut 3 menyikapi dengan santai dan tidak akan melapor ke Bawaslu agar pilkada tetap gembira
- Paslon nomor urut 1 tidak ada laporan APK dirusak, sementara paslon nomor urut 2 fokus pada pencemaran nama baik
Bantul, IDN Times - Tim hukum pasangan calon (paslon) cabup-cawabup Bantul nomor urut 3, Joko Purnomo dan Rony Wijaya (JONY), melaporkan bahwa belasan alat peraga kampanye (APK) mereka tiba-tiba hilang dan digantikan oleh APK dari paslon lain. Selain itu, mereka juga menerima laporan adanya APK yang dirusak secara sengaja oleh orang tak dikenal. Tidak hanya itu, serangan melalui media sosial yang merendahkan Joko Purnomo dan Rony Wijaya juga marak terjadi.
1. Belasan APK JONy hilang berganti APK paslon cabup-cawabup Bantul lainnya

Ketua tim hukum JONY, Ainun Najib, mengungkapkan bahwa belasan alat peraga kampanye (APK) yang dipasang tiba-tiba hilang dan diganti dengan APK paslon lain di Kapanewon Dlingo serta beberapa kapanewon lainnya.
"Yang melapor itu orang yang memasang APK sehingga laporan tersebut tidak dibuat-buat alias nyata," ujarnya, Senin (14/10/2024) sore.
Selain itu, ada juga laporan bahwa sejumlah APK dirusak secara sengaja oleh pihak tak bertanggung jawab. Ainun menegaskan bahwa kerusakan akibat faktor alam terlihat jelas berbeda dengan kerusakan yang disengaja.
"Setiap APK yang dipasang itu, pemasangnya punya kewajiban untuk melakukan pemantauan dengan APK yang dipasang. Mereka ada yang melapor APK sengaja dirusak bukan karena faktor alam," ucap Ainun.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah menanggapi serangan di media sosial yang merendahkan pasangan Joko Purnomo dan Rony Wijaya melalui akun-akun yang terlibat.
2. Ajak pilkada disambut dengan gembira tanpa rasa takut

Lebih lanjut Ainun mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan paslon cabup-cawabup nomor urut 3, Joko Purnomo dan Rony Wijaya menyikapi dengan santai persoalan tersebut dan tidak akan baperan kemudian lapor ke Bawaslu.
"Ya biarin saja, ingin pilkada itu gembira, tidak menakutkan masyarakat dan kita tidak ingin menambah pekerjaan dari Bawaslu hanya karena masalah seperti itu," tandasnya.
3. APK rusak milih pasang lagi

Juru bicara pasangan calon cabup-cawabup nomor urut 1, Untoro Hariadi dan Wahyudi Anggoro Hadi, Anom Suroto, menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan APK mereka yang dirusak oleh pihak tak bertanggung jawab. Menurutnya, jika ada APK yang rusak karena faktor alam, hal itu wajar.
"Sejauh ini akan, AKP paslon cabup-cawabup Bantul Untoro-Wahyudi paling aman dari tindakan orang iseng atau emang sengaja merusak," ucapnya.
Namun, jika pun ada APK yang rusak, Anom mengatakan pihaknya tidak berencana membawa kasus tersebut ke Bawaslu karena dianggap hanya membuang waktu dan energi.
"Kita punya stok ribuan APK sehingga ketika APK rusak ya kita pasang lagi. Kita punya prinsip pilkada harus menjadi pestanya rakyat, rakyat harus gembira dan memilih calon pemimpin sesuai hati nuraninya," tandasnya.
4. APK rusak karena faktor alam

Anggota tim advokasi pasangan calon cabup-cawabup Bantul nomor urut 2, Abdul Halim Muslih dan Aris Suharyanta, Rochmidi Sri Kusuma, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan terkait perusakan alat peraga kampanye (APK) mereka. Namun, ia mengakui bahwa beberapa APK mengalami kerusakan akibat faktor alam.
"Belum ada laporan. Kita masih fokus pada laporan terkait pencemaran nama baik oleh salah satu pimpinan partai dan juga truk pengangkut bantuan beras dari pemerintahan bergambar paslon cabub-cawabub nomor urut 2, Joko Purnomo dan Rony Wijaya," ucapnya.