Sultan HB X Buka Suara soal Rencana Penutupan Plengkung Gading

- Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, rencanakan penutupan Plengkung Gading di Kraton Yogyakarta.
- Penutupan ini sebagai bagian dari pengelolaan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang disahkan UNESCO.
- Sultan pastikan tidak akan ada penggusuran terhadap pedagang, hanya penataan ulang sesuai rekomendasi UNESCO.
Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengungkap rencana penutupan Plengkung Gading di Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta.
Penutupan ini merupakan bagian dari pengelolaan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang telah disahkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 18 September 2023 lalu.
1. Baru sebatas uji coba

Sultan tak membeberkan kapan rencana ini dieksekusi, termasuk waktu tahap permulaannya yakni uji coba.
"Baru percobaan aja, memungkinkan nggak," kata Sultan, Rabu (22/1/2025).
2. Tak gusur pedagang

Sultan turut memastikan jika tak akan ada penggusuran, khususnya terhadap pedagang pada wacana penutupan Plengkung Gading ini.
Dia menekankan, pedagang nantinya hanya akan ditata. Kendati, Sultan belum merinci detail konsepnya.
"Pengertian ditata kan bukan digusur, nggak tahu persisnya nanti," ucapnya.
3. Menyesuaikan rekomendasi UNESCO

Lebih lanjut, Sultan menerangkan jika penutupan-penataan ini menyesuaikan rekomendasi UNESCO yang menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia.
Plengkung Gading masuk ke dalam komponen pertama Sumbu Filosofi selatan bersama Beteng dan Pojok Beteng, Kompleks Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Tamansari, Kagungan Dalem Masjid Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
"Ya semua penataan, kan ada rekomendasi-rekomendasi dari UNESCO," ujar Sultan.