UGM Berencana Kuliah Tatap Muka, Mahasiswa Harus Penuhi 3 Syarat  

Diprioritaskan bagi mahasiswa angkatan 2020 dan 2021

Sleman, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) bauran atau campuran antara daring dan luring mulai semester depan.

Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Prof. Djagal Wiseso mengungkapkan terdapat sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa yang ingin mengikuti perkuliahan secara tatap muka di kampus UGM. Apa saja syarat yang harus dipenuhi? 

1. Wajib bawa surat keterangan bebas COVID-19

UGM Berencana Kuliah Tatap Muka, Mahasiswa Harus Penuhi 3 Syarat  Ilustrasi Surat Rapid Antigen (IDN Times/Umi Kalsum)

Djagal menjelaskan hal utama yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan KBM bauran di tengah situasi COVID-19 adalah kesehatan dan keselamatan. Untuk itu, UGM mensyaratkan beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah tatap muka.

“Bagi adik-adik yang akan mengikuti kuliah luring wajib membawa surat keterangan sehat bebas COVID-19," ungkapnya pada Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Selamat, 2.925 Calon Mahasiswa Diterima di UGM Melalui Jalur SBMPTN 

2. Harus kantongi izin orang tua

UGM Berencana Kuliah Tatap Muka, Mahasiswa Harus Penuhi 3 Syarat  

Hal berikutnya yang harus dipenuhi yakni mahasiswa harus mengantongi izin atau persetujuan orang tua/wali. Sebelum pelaksanaan kuliah tatap muka mahasiswa harus mengisi surat pernyataan (informed consent) yang menyatakan persetujuan orang tua/wali untuk anaknya mengikuti kegiatan belajar mengajar di kampus.

“Kepatuhan mahasiswa untuk menjalankan protokol kesehatan baik saat di kampus maupun di luar kampus juga harus dijalankan,” katanya.

3. Mahasiswa akan di tes COVID-19 secara periodik

UGM Berencana Kuliah Tatap Muka, Mahasiswa Harus Penuhi 3 Syarat  GeNose buatan UGM. Dok: Humas UGM

Djagal mengatakan bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah tatap muka, akan dilakukan pemeriksan bebas COVID-19 secara periodik. Pemeriksaan akan dilakukan di fakultas masing-masing menggunakan GeNose C-19 yang tersedia di setiap fakultas di lingkungan UGM.

“Semuanya akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sementara bagi adik-adik yang belum bisa mengikuti kuliah tatap muka bisa mengikuti secara daring,” terangnya.

Lebih lanjut, Djagal menjelaskan kuliah tatap muka di UGM akan digelar secara terbatas dan diprioritaskan bagi mahasiswa angkatan 2020 dan 2021. Hal yang sama diberlakukan bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir dan program studi yang membutuhkan penyelenggaraan kegiatan secara tatap muka seperti praktikum, penelitian dan lainnya guna mencapai target capaian pembelajaran.

Apabila kasus COVID-19 di Indonesia meningkat, maka pelaksanaan kuliah tatap muka akan ditangguhkan hingga situasi mereda.

4. Akan lakukan pemetaan

UGM Berencana Kuliah Tatap Muka, Mahasiswa Harus Penuhi 3 Syarat  Universitas Gadjah Mada. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik (PIKA) UGM, Hatma Suryatmojo menyampaikan saat ini setiap fakultas dan sekolah di UGM tengah melakukan pemetaan untuk mata kuliah yang membutuhkan kegiatan tatap muka.

Selain itu juga dilakukan pemetaan terhadap dosen yang memenuhi syarat untuk mengajar secara tatap muka. Diikuti dengan pemetaan fasilitas serta ruang kelas untuk perkuliahan.

“Semua kita siapkan mulai dari infrastruktur hingga SDM. Harapannya saat nantinya menyambut mahasiswa baru sudah dalam kondisi siap,” paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya