Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

UGM Bantah Fasilitas Isolasi Mandiri COVID-19 di Kampusnya Penuh

Universitas Gadjah Mada. (Dok. Humas UGM)

Sleman, IDN Times - Beredar adanya pesan berantai mengenai fasilitas isolasi mandiri yang disediakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) telah terisi penuh. Namun, Sekretaris Rektor UGM, Gugup Kismono, membantah hal itu.

Ia menegaskan jika hingga kini, sarana isolasi dan rumah singgah yang dimiliki UGM masih memadai untuk menampung dan menangani sivitas UGM yang terpapar COVID-19. Dari 86 tempat tidur yang disediakan, hanya 20 yang terpakai.

1. Satu asrama disediakan untuk ruang isolasi

Ilustrasi perawatan pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Gugup mengatakan, UGM sendiri memliki 8 unit asrama dengan kapasitas 2.617 bed. Dari jumlah tersebut hanya satu asrama yang digunakan untuk isolasi mandiri bagi internal UGM dengan jumlah kamar yang digunakan sebanyak 43 atau 86 bed.

“Saat ini hanya terisi 20 kamar atau 20 bed. Jadi, tidak benar asrama UGM hampir penuh untuk isolasi mandiri,” ungkapnya pada Jumat (4/12/2020).

Gugup menyampaikan jika saat ini memang ada beberapa sivitas UGM terpapar COVID-19 yang tengah diobservasi dan diisolasi di fasilitas yang disediakan. Dari jumlah yang terpapar tersebut, sebagian di antaranya sudah sembuh.

“Beberapa terpapar, sedang diisolasi dan akan dilakukan swab ulang. Beberapa staf juga sudah sembuh,” katanya.

2. Informasi yang beredar bukan resmi dari Satgas UGM

ugm.ac.id

Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 UGM, Rustamadji, mengungkapkan jika informasi yang beredar mengenai penuhnya sarana isolasi bukanlah pernyataan resmi dari Satgas COVID-19 UGM. Dia menjelaskan jika saat ini ruang isolasi masih mencukupi.

“Sarana isolasi dan rumah singgah sampai saat ini masih cukup menampung kebutuhan isolasi mandiri sivitas,” terangnya.

3. Lakukan pembenahan sistem

(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Menurut Rustamadji, saat ini seluruh pimpinan universitas dalam kondisi sehat. Situasi kasus infeksi COVID-19 di UGM juga menurutnya masih cukup terkendali. Hal ini didukung dengan proses tracing, testing, dan treatment yang telah dijalankan untuk memutus rantai penularan COVID-19.

“Evaluasi dan pembenahan sistem juga terus dilakukan, misalnya terkait dengan sistem deteksi, pelaporan, dan penanganan dugaan kasus COVID-19,” paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Umaiyah
Paulus Risang
Siti Umaiyah
EditorSiti Umaiyah
Follow Us