Penurunan Mobilitas di Sleman Selama PPKM Darurat Hampir Penuhi Target
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman masih terus melakukan evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlangsung pada 3--20 Juli 2021.
Kepala Dishub Sleman, Arip Pramana, mengungkapkan dari pemantauan yang dilakukan setiap harinya, terlihat ada penurunan mobilitas masyarakat.
Baca Juga: Epidemiolog: Mobilitas Masyarakat di DI Yogyakarta Cuma Turun 5 Persen
1. Penurunan terlihat di sejumlah titik
Arip menjelaskan, berdasarkan analisis yang dilakukan Dishub Sleman di 7 lokasi, yakni di APILL Santikara, UNY, Colombo, Stan, Tajem, Jalan Kaliurang UII dan Simpang Ngablak Turi, panjang antrean kendaraan di traffic light mengalami penurunan sekitar 53 persen. Sedangkan dari perhitungan Dishub DIY terhadap beberapa simpang di perkotaan, seperti Jalan Kaliurang, Gejayan, Seturan, Janti terjadi penurunan sekitar 37 persen.
"Kalau hasil penilaian dari Menko Maritim dan investasi, berbasis Google Traffic terjadi penurunan 30 persen. Sedangkan kalau berbasis Facebook Mobility terdapat penurunan 28,6 persen," ungkapnya pada Rabu (21/7/2021).
2. Penurunan mobilitas diklaim hampir penuhi target
Menurut Arip, dari analis awal yang dilakukan tersebut, penurunan mobilitas masyarakat hampir memenuhi target awal yang dicanangkan. Yakni sekitar 30-50 persen.
"Target Dishub terjadi penurunan mobilitas antara 30-50 persen sesuai target pemerintah," jelasnya.
3. Ribuan kendaraan diminta putar balik selama penyekatan
Arip mengungkapkan, selama pelaksanaan PPKM Darurat, pihaknya juga melakukan penyekatan kendaraan di sejumlah titik. Dari tanggal 3-20 Juli 2021, setidaknya ada 6.423 kendaraan yang diperiksa, dengan 2.082 kendaraan yang diminta putar balik karena tidak dapat memenuhi persyaratan yang diterapkan.
"(Mayoritas roda 4). Penyekatan sesuai dengan jadwal perpanjangan (diselenggarakan hingga) 25 Juli," paparnya.
Baca Juga: Kasus Melonjak, Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Sleman Ditambah