Pengrajin Kulon Progo Sulap Serat Agel Jadi Tas Bernilai Jual Tinggi

Kerajinan tas dari Kulon Progo diekspor ke Amerika

Kulon Progo, IDN Times - Di tangan pengrajin di Mentobayan, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo daun agel bisa disulap menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi.

Indri Widianti, Owner Jogjavanesia Craft, mengungkapkan usaha kerajinannya merupakan usaha turun-temurun dari orang tuanya. Sejak 1974, ibunya sudah mulai menekuni kerajinan agel.

Awalnya usaha kerajinan tersebut tidaklah mudah, di mana dulu ibunya berusaha untuk mengajari ibu-ibu yang ada di sekitar desanya mengenai cara memanfaatkan bahan baku serat alam.

"Saya mulai meneruskan usaha ibu saya sejak 2010 lalu. Sekarang usaha ini sudah bisa memberdayakan warga di sekitar," katanya pada Sabtu (7/12).

Baca Juga: Cerita Pengrajin Sampah Plastik, Kepedulian yang Hasilkan Rupiah  

1. Kekayaan daun agel yang melimpah

Pengrajin Kulon Progo Sulap Serat Agel Jadi Tas Bernilai Jual TinggiPengrajin kerajinan berbahan agel di Sentolo, Kulonprogo. IDN Times/ Siti Umaiyah

Indri mengungkapkan di Kulon Progo memiliki kekayaan agel yang sangat banyak. Tidak hanya itu, kualitas agel yang ada di Kulon Progo tergolong lebih halus dibandingkan dengan daerah lain.

"Kalau agel dari daerah lain biasanya kaku. Kalau dari Kulon Progo sendiri cenderung lebih halus. Kulon Progo menjadi pionir kerajinan dari agel," katanya.

2. Proses pembuatan, dari serat hingga menjadi tas

Pengrajin Kulon Progo Sulap Serat Agel Jadi Tas Bernilai Jual TinggiPengrajin kerajinan berbahan agel di Sentolo, Kulonprogo. IDN Times/ Siti Umaiyah

Untuk proses pembuatan kerajinan tas berbahan agel sendiri dimulai dari daun agel yang masih hijau dipepes hingga tersisa seratnya. Serat tersebut kemudian dijemur dan setelah kering diwarnai atau diputihkan. Setelahnya, serat tersebut dijemur kembali kemudian disambung hingga memanjang.

"Setelahnya, serat yang sudah panjang digulung dan baru setelahnya dianyam dan proses finishing," ungkapnya

3. Beromzet ratusan juta

Pengrajin Kulon Progo Sulap Serat Agel Jadi Tas Bernilai Jual TinggiPengrajin kerajinan berbahan agel di Sentolo, Kulonprogo. IDN Times/ Siti Umaiyah

Indri menyebutkan dalam satu bulan bisa memproduksi kurang lebih 1.500 tas, dengan omzet rata-rata satu tasnya Rp 250 ribu. Indri juga menyebutkan jika produknya saat ini sudah diekspor ke beberapa negara seperti Amerika, Belanda serta Inggris. Untuk satu tas besar sendiri dihargai Rp 200 ribu-Rp 365 ribu.

"Kita tidak hanya tas, tapi juga membuat topi, dan panel dari sofa. Kalau untuk satu tas besar pembuatannya dibutuhkan waktu 2 hari, " katanya.

Baca Juga: Jokowi Minta UMKM Antisipasi Revolusi Industri 4.0

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya