Epidemiolog UGM: Waspadai Munculnya Klaster Pengungsian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Bencana alam yang terjadi di tengah pandemik COVID-19, berpotensi menjadikan klaster baru COVID-19. Epidemiolog UGM, dr. Citra Indriani mengingatkan tentang kemungkinan adanya baru tersebut di lokasi pengungsian.
Seperti diketahui, saat ini banjir tengah melanda sejumlah wilayah Tanah Air. Demikian pula potensi bencana gunung api di beberapa daerah juga masih mengintai.
Baca Juga: Pakar UGM Sebut PSBB Jakarta Tak Akan Hentikan Perekonomian
1. Potensi orang berkumpul cukup besar
Citra menjelaskan, potensi klaster COVID-19 di tengah pengungsian dirasa cukup besar. Tingginya kemungkinan munculnya klaster pengungsian ini dilatarbelakangi adanya potensi orang berkumpul dari berbagai area cukup besar. Terlebih, untuk menerapkan jaga jarak juga tidak memungkinkan karena jumlah orang terdampak dengan luas area pengungsian tidaklah sebanding.
"Potensi terjadi klaster COVID-19 di tengah pengungsian cukup besar," ungkapnya pada Rabu (16/9/2020).
2. Pengungsi lebih fokus menyelamatkan diri
Citra menyebutkan, perilaku abai terhadap protokol kesehatan pada saat orang-orang mengungsi sangatlah besar. Hal ini dikarenakan pengungsi lebih fokus untuk menyelamatkan diri dari bencana.
"Para pengungsi lebih fokus untuk menyelamatkan diri dari bencana," terangnya.
3. Perlu pemetaan untuk antisipasi klaster pengungsian
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemetaan terhadap area rawan sangat perlu dilakukan. Bukan hanya untuk mitigasi bencana alam, namun juga mitigasi mencegah adanya penularan COVID-19 di lokasi pengungsian.
"Kenapa bisa terjadi, karena saat ini transmisi COVID-19 masih terjadi bahkan menjadi transmisi menetap di masyarakat. kondisi yang tidak memungkinkan untuk menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker akan mendorong terjadinya penularan," paparnya.
Baca Juga: Pakar UGM: Klaster Keluarga Dipicu Adanya Kegiatan Berkumpul Warga