Awal Masuk Sekolah, Disdik DIY Akan Terapkan Blended Learning

Akan ada beberapa sekolah yang ditunjuk untuk penerapan awal

Sleman, IDN Times - Dinas Pendidikan DI Yogyakarta memilih mengembangkan pola pembelajaran blended learning di awal pembukaan sekolah. Kepada Disdik DIY, Didik Wardaya menjelaskan, ketika dari Pemerintah Pusat sudah mengizinkan dibukanya sekolah tatap muka, maka pihaknya tidak akan melakukan secara full. Melainkan akan mengimbangi dengan tetap melakukan pembelajaran daring.

"Langkah pertama yang dilakukan tentunya adalah kan kita tidak mungkin terus full pelajaran tatap muka. Jadi yang kita kembangkan tentunya dengan model blended, jadi pembelajaran bauran, campuran antara tatap muka dengan daring," ungkapnya dalam talkshow yang diselenggarakan oleh Harian Jogja pada Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Sleman Terbebas dari Zona Merah COVID-19, Zona Kuning Mendominasi

1. Waktu tatap muka akan dibatasi

Awal Masuk Sekolah, Disdik DIY Akan Terapkan Blended LearningIlustrasi sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Didik menerangkan, di masa awal pembukaan sekolah, untuk pembelajaran tatap muka akan dibatasi. Selanjutnya, kegiatan pembelajaran akan dilanjutkan secara daring.

"Jadi tatap muka waktunya bisa kita batasi, mungkin 3 jam sudah cukup. Itu pun nanti misalnya jam pelajaran biasanya 45 menit, mungkin cukup 30 menit, jadi kita sesuaikan. Tapi kelanjutannya tetap dengan cara daring," katanya.

2. Tunjuk 10 sekolah di awal pembukaan

Awal Masuk Sekolah, Disdik DIY Akan Terapkan Blended LearningIlustrasi siswa sekolah dasar belajar online (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Selain blended learning, di awal pembukaan sekolah nantinya tatap muka tidak akan serentak dilakukan di semua sekolah. Melainkan hanya 10 sekolah dengan kriteria khusus, seperti berada di zona hijau serta memiliki siswa yang tidak terlalu banyak.

Didik menjelaskan, saat ini ke-10 sekolah tersebut sudah ditunjuk oleh Disdik DIY, dan nantinya di awal pembukaannya hanya dilakukan di 2 minggu pertama. Hal tersebut dimaksudkan agar pihaknya bisa melakukan evaluasi sebelum sekolah yang lain diijinkan melakukan pembukaan sekolah tatap muka.

"Beberapa sekolah sudah kita tunjuk untuk menjadi percontohan, nanti jika kita sudah siap melakukan tatap muka dari sisi kondisi, dan situasi sesuai dengan kebijakan Pemda, nah itu sudah kita siapkan. Disampaikan ada 10 sekolah, walaupun sekolah yang lain sebenarnya sudah cukup siap," terangnya.

3. Satgas dan SOP sudah dibentuk

Awal Masuk Sekolah, Disdik DIY Akan Terapkan Blended LearningIlustrasi sekolah dengan sarana protokol kesehatan COVID-19 (Dok. KPAI)

Didik menjelaskan, saat ini di masing-masing sekolah sudah mempersiapkan Satgas khusus yang akan melakukan pendataan maupun pengawasan sekolah tatap muka. SOP serta protokol kesehatan pun juga telah disiapkan.

Menurut Didik, nantinya untuk bisa mengikuti pembelajaran tatap muka, maka siswa juga harus mendapatkan izin dari orangtua. Jika orangtua tidak mengizinkan, maka siswa yang bersangkutan masih akan dilayani secara daring. Didik menjelaskan, saat ini yang paling utama adalah kesehatan para siswa maupun guru.

"Sekolah tentunya setiap hari juga akan mendata, jika ada kondisi anak tidak memungkinkan. Saya kira tidak ada masalah untuk tidak berangkat, jadi tetap bisa melakukan pembelajaran dengan cara jarak jauh. Fleksibilitas proses layanan itu tetap harus di lakukan oleh masing-masing sekolah itu," paparnya.

Baca Juga: Millennial Dominasi Pendaftaran Abdi Dalem Kraton Yogyakarta 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya