Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sabana Pantai Baros Wisata Alternatif Bantul, Bisa Kemah di Mangrove

Destinasi wisata Sabana Pantai Baros.(IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Sabana Pantai Baros menawarkan wisata camping ground di kawasan hutan mangrove yang menarik, dengan latar muara Sungai Opak hingga Pantai Samas dan Pantai Depok.
  • Di tahun 2024, munculnya restoran di kawasan muara Sungai Opak serta wisata kano dan jet ski membuat pengunjung mulai ramai, sehingga pengelola membeli 10 tenda untuk disewakan.
  • Akses jalan yang masih tanah liat menjadi kendala utama bagi Sabana Pantai Baros, sementara pemerintah setempat diminta untuk berkomunikasi dengan DPRD terkait penganggaran destinasi wisata ini.

Bantul, IDN Times - Sabana Pantai Baros dengan wisata unggulan "camping ground" di kawasan hutan mangrove di Padukuhan Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, menjadi potensi wisata baru di Kabupaten Bantul.

Wisata camping ground dengan latar muara Sungai Opak hingga Pantai Samas dan Pantai Depok, bisa menjadi destinasi alternatif bagi wisatawan.

Koordinator Kelompok Pemuda Pemudi Baros (KP2B), Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Setiyo, menjelaskan Sabana Pantai Baros dengan camping ground sebenarnya dirintis pada tahun 2022 yang lalu. Tempat wisata ini baru ramai mulai tahun 2024 yang lalu.

"Sabana Pantai Baros sudah kita rintis sejak tahun 2022 silam namun kan sepi karena juga berbarengan dengan COVID-19 dan yang banyak datang hanyalah pemancing dan tidak menginap," ungkapnya, Minggu (25/5/2025). 

 

 

1. Pengelola beli 10 tenda

Koordinator Kelompok Pemuda Pemudi Baros (KP2B), Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Setiyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Setiyo, di tahun 2024 seiring munculnya restoran di kawasan muara Sungai Opak, wisata kano hingga jet ski, pengunjung di hutan mangrove mulai terasa ramai.

"Wisatawan ada yang menginap di hutan mangrove dengan membawa tenda sendiri pada awalnya karena kita belum menyediakan persewaan tenda untuk menginap," ungkapnya.

Setiyo menjelaslan setelah kawasan tersebut ramai, pengelola membeli 10 tenda dengan anggaran dari kas pemuda pemudi Baros. Setiap tenda bisa menampung empat hingga enam orang dengan sewa semalam Rp50 ribu.

"Kita baru mampu menyewakan 10 tenda, jika ingin menginap dengan membawa tenda sendiri juga tidak dilarang. Untuk masuk objek wisata Sabana Pantai Baros hanya ditarik biaya Rp3 ribu per orang," ucapnya.

2. Akses ke lokasi perlu diperbaiki

Destinasi wisata Sabana Pantai Baros, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Setiyo mengakui masih terkendala akses jalan yang masih tanah liat. Oleh karenanya pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah. Selama ini pengembangan destinasi wisata Sabana Pantai Baros tidak menggunakan anggaran pemerintah.

"Memang ada anggaran dari Dana Keistimewaan, namun dana itu dikelola oleh Kalurahan Tirtohargo dan kita tidak mendapatkan sepeserpun," ujarnya.

 

3. Ketua DPRD DIY bakal bantu atasi kendala

Destinasi wisata Sabana Pantai Baros, Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Ketua DPRD DIY, Nurhadi mengatakan siap untuk mengkomunikasikan kondisi di destinasi wisata tersebut dengan Komisi B yang membidangi pariwisata serta organisasi perangkat daerah atau OPD terkait

"Tapi yang jelas yang paling tahu kebutuhan dari destinasi wisata Sabana Pantai Baros adalah pemerintah setempat. Kita minta pemerintah setempat berkomunikasi dengan kita karena DPRD punya kewenangan untuk penganggaran," katanya.

Nuryadi juga mengapresiasi konservasi hutan mangrove yang kini hasilnya sudah mulai dirasakan meski prosesnya cukup panjang.

"Harapan saya terus berjuang, jangan patah semangat untuk melestarikan lingkungan yang dampaknya dirasakan oleh masyarakat Padukuhan Baros," kata politisi PDI Perjuangan ini.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us