Saat Libur Nataru Volume Sampah di Sleman Naik 10 Persen

- Pemerintah Kabupaten Sleman mencatat kenaikan volume sampah sebesar 10 persen selama musim liburan Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).
- Lokasi perayaan malam tahun baru, seperti Lapangan Denggung, Stadion Maguwoharjo, dan pasar malam menjadi penyumbang terbanyak timbunan sampah.
- Petugas DLH Sleman langsung membersihkan sampah di lokasi perayaan tahun baru, dengan tumpukan sampah sebanyak 4-5 ton di Lapangan Denggung.
Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman mencatat kenaikan volume sampah sebesar 10 persen selama musim liburan Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).
Lokasi atau tempat penyelenggaraan perayaan malam tahun baru, menjadi penyumbang terbanyak kenaikan timbunan sampah.
1. Diklaim tak terlalu signifikan

Kepala UPTD Pelayanan Persampahan DLH Kabupaten Sleman, Rita Probowati menuturkan, kenaikan sampah saat periode Nataru dibanding bulan sebelumnya tidak terlalu signfikan.
"Kenaikannya tidak terlalu signifikan, sama seperti Lebaran, sekitar 10 persen ya," kata Rita, Kamis (2/01/2025).
Rita menjelaskan, beberapa lokasi yang dijadikan tempat penyelenggaraan perayaan malam pergantian tahun atau pesta kembang api, antara lain Lapangan Denggung, Stadion Maguwoharjo, dan sejumlah pasar malam menjadi penyumbang sampah terbanyak.
"Pokoknya di pusat-pusat acara (pergantian tahun)," tegasnya.
2. Empat sampai lima ton sampah dalam satu malam
Rita menambahkan, petugas DLH Sleman langsung membersihkan sampah yang ada di lokasi perayaan tahun baru. Alhasil, dari Lapangan Denggung terkumpul tumpukan sampah sebanyak 4-5 ton.
"Kami paling hanya satu truk saja mengangkutnya. Satu truk itu sekitar 4 sampai 5 ton," ungkap Rita.
3. Hotel dan kawasan wisata kelola mandiri sampah

Sementara itu, menurut Rita, hotel di wilayah Kabupaten Sleman yang okupansinya penuh saat libur Nataru telah mengelola sampahnya secara mandiri.
Kata Rita, perhotelan telah bekerja sama dengan peternak maupun pengelola perikanan yang bersedia membeli sisa-sisa makanan atau berbagai jenis sampah organik. Sedangkan sampah anorganik telah laku dijual ke pengepul.
Demikian pula kawasan wisata di Sleman yang jadi jujugan wisatawan saat liburan Nataru, mampu mengelola sampah secara mandiri maupun bermitra dengan pihak swasta.
"Yang menjadi pelanggan kami seperti Kaliurang untuk organik dikelola sendiri, sedangkan anorganik diangkut ke TPST," tutup Rita.