Imperfect, Kampanye Bahaya Body Shaming Melalui Sebuah Film

Film teranyar Ernest Prakarsa yang penuh komedi

Berangkat dari keprihatinan maraknya body shaming hingga menjadikan orang tidak nyaman atau insecure dengan dirinya, menjadi alasan bagi Ernest Prakarsa membuat film berjudul Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan. 

Film Imperfect ini diangkat dari buku karya istrinya, Meira Anastasia, dengan judul yang sama. Ernest sangat berharap bagi siapa saja yang sudah menonton film ini bisa memetik sebuah pesan tentang bahaya body shaming yang bisa membuat orang menjadi insecure terhadap dirinya sendiri.

Baca Juga: Jadi Sutradara, Ernest Prakasa Beberkan 10 Hal Tentang Film Imperfect!

1. Film menjadi medium paling efektif menyampaikan pesan

Imperfect, Kampanye Bahaya Body Shaming Melalui Sebuah FilmSuasana screening film Imperfect di Jogja City XXI, Selasa (17/12) - Instagram.com/film_imperfect

Bagi Ernest yang juga merupakan stand-up comedian merasa bahwa dalam menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat yang paling efektif adalah melalui medium film.

"Semoga apa yang pengin kami ceritakan melalui film ini bisa tersampaikan, karena kita percaya bahwa film adalah salah satu medium paling efektif untuk menyampaikan pesan karena kita bisa menyampaikan hal-hal yang sangat serius tapi dengan cara, bungkusan, kemasan yang sangat ringan," tutur Ernest setelah acara screening media dan influencer Yogyakarta di Jogja City XXI pada Selasa (17/12).

2. Diangkat dari buku karya Meira Anastasia

Imperfect, Kampanye Bahaya Body Shaming Melalui Sebuah FilmKonferensi pers Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Sementara bagi penulis buku, Meira Anastasia saat merilis buku pada 2018, ia mengaku tidak menyangka karyanya diangkat ke layar lebar. Menurutnya dari awal harus ada sebuah gerakan untuk mencintai diri sendiri meski tidak sempurna. 

"Kita pengin ada perspektif baru dari penonton terutama untuk para perempuan yang sedang labil misalnya anak-anak ABG yang sedang mencari jati diri. Semoga ini bisa membantu mereka untuk lebih nyaman lagi sama dirinya sendiri, jadi bukan hanya dapat hiburan tapi juga dapat sebuah perspektif baru untuk melihat diri sendiri dan orang lain," ucap Meira.

3. Jessica Mila naikkan berat badan main di film Imperfect

Imperfect, Kampanye Bahaya Body Shaming Melalui Sebuah FilmTransformasi Jessica Mila menjadi Rara di Imperfect - Instagram.com/film_imperfect

Imperfect menceritakan sosok Rara (Jessica Mila) yang terlahir gemuk, berambut kusut, dan berkulit sawo matang karena menurun dari ayahnya. Rara harus menanggung beban akibat penampilannya yang di cap di luar standar kecantikan umum karena sering mendapat body shaming di lingkungan keluarga dan kariernya.

Untuk memenuhi kebutuhan film, Jessica Mila harus menaikkan berat badannya hingga 10 kg untuk memerankan Rara. Tak cukup sampai di situ, dia juga harus memakai kostum khusus untuk memberikan kesan gemuk.

"Di film ini membutuhkan usaha yang cukup besar dan transformasi fisik yang cukup menantang buat aku, dan ini pertama kalinya juga aku main film dan aku harus melakukan transformasi fisik sebesar itu," ucap Mila.

Film ini menjadi sebuah karya yang layak ditonton bagi semua kalangan masyarakat agar bisa menerima pesan pentingnya mencintai diri sendiri meski diri tidak sempurna, dan memahami bahwa body shaming dapat mengacaukan kehidupan seseorang. 

Tayang di bioskop mulai besok 19 Desember, Imperfect menghadirkan bintang-bintang papan atas selain Jessica Mila, seperti Reza Rahadian, Yasmin Napper, Dion Wiyoko, Boy William, hingga Shareefa Daanish.

Baca Juga: Anti Body Shaming! 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Film Imperfect

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya