Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ratusan Koperasi di Bantul Gulung Tikar, Pengurusnya Bubar

ilustrasi bangkrut (pixabay.com/Andrew Khoroshavin)
ilustrasi bangkrut (pixabay.com/Andrew Khoroshavin)

Bantul, IDN Times - Dinas Koperasi UMK Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKPP) Kabupaten Bantul melaporkan bahwa dari sekitar 300 koperasi yang ada di wilayah Bumi Projotamansari, hanya sekitar 170 koperasi yang saat ini dalam kondisi sehat dan masih beroperasi. Sisanya, sekitar 130 koperasi, berada dalam kondisi mati suri atau tidak beroperasi sama sekali, dengan pengurus yang telah bubar.

1. Hanya 170-an koperasi yang masih beroperasi di Bantul

Plt. Kepala DKUMKPP Bantul, Fenty Yisdawati.(IDN Times/Daruwaskita)
Plt. Kepala DKUMKPP Bantul, Fenty Yisdawati.(IDN Times/Daruwaskita)

Plt. Kepala DKUMKPP Bantul, Fenty Yisdawati, menjelaskan bahwa sejak tahun 2023, setelah pandemi COVID-19, pihaknya melakukan pendataan jumlah koperasi di Kabupaten Bantul. Hasil pendataan menunjukkan hanya 170 koperasi yang masih aktif.

"Jadi ada seratus lebih koperasi yang gulung tikar, pengurusnya bubar dan kantornya juga tidak ada lagi," katanya, Selasa (16/7/2024).

2. Beri pendampingan kepada koperasi agar bisa berkembang

Logo Hari Koperasi Indonesia 2024 (dok. via dekopin.coop)
Logo Hari Koperasi Indonesia 2024 (dok. via dekopin.coop)

Fenty menambahkan bahwa koperasi yang dalam kondisi mati suri akan dibekukan, sementara koperasi yang masih beroperasi namun kurang berkembang akan mendapatkan pendampingan dari dinas. Pendampingan ini bertujuan untuk mengembalikan kesehatan koperasi dan mendorong perkembangan mereka.

"Kita nantinya akan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk memberikan pendampingan kepada koperasi yang kurang berkembang namun masih beroperasi," tuturnya.

Menurut Fenty, koperasi yang mati suri atau tidak beroperasi sebagian besar bergerak di bidang simpan pinjam. Namun, koperasi yang bergerak dalam jasa perdagangan dan UMKM masih banyak yang stabil. Beberapa koperasi bahkan meraih keuntungan yang cukup signifikan dan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UMK, seperti Koperasi Mina Bahari 45 Pantai Depok.

"Tentu akan kita evaluasi terus kondisi koperasi yang ada di Kabupaten Bantul agar koperasi tetap tumbuh dan berkembang," tandasnya.

3. Koperasi simpan pinjam harus bersaing dengan perbankan konvensional

Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo(kiri).(IDN Times/Daruwaskita)
Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo(kiri).(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo, menegaskan bahwa koperasi yang sudah tidak mungkin bangkit lagi seharusnya dibekukan, terutama jika pengurusnya sudah bubar dan kantornya tidak lagi diketahui keberadaannya. Sebaliknya, koperasi yang masih memiliki potensi untuk berkembang namun terkendala berbagai hal dapat diberi pendampingan oleh instansi terkait.

"Memang harus selektif dalam memberikan pendampingan kepada koperasi," ungkapnya.

Politisi PDIP ini juga menyoroti pentingnya manajemen yang cerdas bagi pengurus koperasi saat ini. Ia mengungkapkan bahwa bank konvensional dapat memberikan bunga yang lebih tinggi untuk tabungan dan bunga yang lebih rendah untuk pinjaman, sehingga hal ini sering menjadi kendala bagi koperasi simpan pinjam untuk berkembang karena harus bersaing dengan perbankan yang memiliki modal sangat besar.

"Koperasi ke depannya bisa mengembangkan usahanya yang tidak berhadapan langsung dengan perbankan agar tidak terpuruk," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
Paulus Risang
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us