Prabowo Bicara Pentingnya Guru Ngaji Membentuk Akhlak Anak
Sleman, IDN Times - Bakal Calon Presiden (Bacapres), Prabowo Subianto menyinggung peran guru ngaji yang besar saat acara Sarapan Bareng 1.000 Guru Ngaji se-DIY, di Prima SR Hotel & Convention, Tridadi, Sleman, Rabu (20/9/2023).
"Banyak jasa (guru ngaji) dalam membimbing, mengajar anak kita, khusunya dalam bidang agama. Membentuk anak-anak bermoral, berakhlak," ujar Prabowo.
1. Guru ngaji penting mendidik akhlak moral anak bangsa
Prabowo menyebut masalah moral dan akhlak kerap menjadi kelemahan bangsa Indonesia. Ia menyebut terkadang semakin pandai, makin tinggi seseorang, semakin aneh-anek kelakuannya. "Akhlaknya kadang-kadang, saya bingung melihatnya. Itulah masalah bangsa," ungkap Prabowo.
Terkait kesejahteraan guru ngaji, Menteri Pertahanan RI menyebut, masalah ini juga berkaitan dengan ekonomi masyarakat saat ini. Masalah ekonomi juga berkaitan dengan pemerataan untuk warga.
2. Gus Miftah beri dukungan kepada Prabowo, sejahterakan guru ngaji
Gus Miftah menyebut dirinya memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang. Ia menaruh harapan agar Prabowo bisa memberi perhatian lebih kepada guru ngaji di Indonesia.
"Saya pribadi menuntut Pak Prabowo untuk menjadi Presiden. Supaya apa? Supaya ke depan bisa memberikan hidup baik kepada guru ngaji. Saya menuntut Pak Prabowo bersungguh-sungguh menjadi Presiden di Indonesia. Supaya guru ngaji lebih layak mendapat perlakuan layak dari negara," ujar Gus Miftah.
Gus Miftah menceritakan pengalamannya ketika tahun 2002 menjadi guru ngaji. Saat itu hanya mendapat gaji Rp30 ribu per bulan dengan mengajar seminggu tiga kali.
"Guru ngaji belum mendapat perlakuan dan penghargaan yang layak dari pemerintah. Saya merasa sedih, dalam perjalanan saya menemukan fakta sama, belum ada penghargaan cukup untuk guru ngaji," cerita Gus Miftah.
3. Guru ngaji dinilai layak mendapat perhatian lebih
Menurut Gus Miftah peran guru ngaji sangat urgent. Guru ngaji disebutnya paling layak mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa, mengajar dari satu pelosok ke pelosok yang lain.
Ia menaruh harapan kepada Prabowo lebih memperhatikan guru ngaji. "Harapan saya supaya guru ngaji lebih dihargai. Ketika mereka dituntut anak bisa membaca Al-Quran, dituntut untuk membangun moralitas bangsa sejak dini," ungkap Gus Miftah.