Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Beri Dukungan ke Prabowo, Miftah Maulana Minta Perhatikan Guru Ngaji

Miftah Maulana (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Miftah Maulana Habiburrahman atau Miftah menyampaikan dukungannya bagi Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal itu diungkapkan saat saat agenda Sarapan Bareng 1.000 Guru Ngaji se-DIY, di Prima SR Hotel & Convention, Tridadi, Sleman, Rabu (20/9/2023). Miftah juga meminta Prabowo untuk memperhatikan kesejahteraan guru ngaji di Indonesia.

"Saya pribadi menuntut Pak Prabowo untuk menjadi Presiden. Supaya apa? supaya ke depan bisa memberikan hidup baik kepada guru ngaji. Saya menuntut Pak Prabowo bersungguh-sungguh menjadi Presiden di Indonesia. Supaya ke depan guru ngaji lebih layak mendapat perlakuan layak dari negara," ujar Miftah.

1. Guru ngaji belum mendapat perhatian serius

Para guru ngaji se-DIY saat agenda Prabowo Sarapan Bareng 1.000 Guru Ngaji se-DIY, di Prima SR Hotel & Convention, Tridadi, Sleman, Rabu (20/9/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Miftah juga menceritakan pengalamannya dulu ketika tahun 2002 menjadi guru ngaji. Saat itu ia hanya mendapat gaji Rp30 ribu per bulan saat mengajar ngaji seminggu tiga kali. Dirinya membandingkan dengan upah dari pelatih anjing di keluarga tersebut, yang jauh lebih tinggi. Disebutnya pelatih anjing tersebut bisa mendapat upah Rp1,5 juta.

"Guru ngaji belum mendapat perlakuan dan penghargaan yang layak dari pemerintah. Saya merasa sedih, dalam perjalanan saya menemukan fakta sama, belum ada penghargaan cukup untuk guru ngaji," cerita Miftah.

2. Guru ngaji dinilai layak mendapat perhatian lebih

Miftah dan Presiden Prabowo Subianto. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Menurut Miftah peran guru ngaji sangat urgen. Guru ngaji disebutnya yang paling layak mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa, mengajar dari satu pelosok ke pelosok yang lain.

Ia pun menaruh harapan kepada Prabowo kedepan untuk lebih memperhatikan guru ngaji. "Harapan saya supaya ke depan guru ngaji lebih dihargai. Ketika mereka dituntut anak bisa membaca Al-Quran, dituntut untuk membangun moralitas bangsa sejak dini," ungkap Miftah.

3. Isu miring bukan penghalang

Miftah dan Prabowo Subianto. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Miftah juga menyampaikan isu miring yang menyinggung Menteri Pertahanan RI beberapa waktu terakhir, bukan menjadi sebuah penghalang. "Saya sampaikan, Pak Prabowo yakinlah badai itu datang tidak untuk mengganggu hidup kita, tapi untuk membersihkan jalan kita," ujar Miftah.

Miftah mengungkapkan bahwa fitnah itu dimulai dari si pembenci, disebarkan si jail, dan diterima bulat-bulat oleh si dungu. "Bahwa dibuat, disebarkan orang jahat, diterima orang bodoh," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
Yogie Fadila
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us