Yogyakarta, IDN Times - Petugas Lapas Kelas IIB Wonosari menggagalkan percobaan penyelundupan narkoba ke dalam Lapas Wonosari, Gunungkidul, DIY, Kamis (25/7/2024). Aksi penyelundupan ini dilakukan dua pengunjung.
Yogyakarta, IDN Times - Petugas Lapas Kelas IIB Wonosari menggagalkan percobaan penyelundupan narkoba ke dalam Lapas Wonosari, Gunungkidul, DIY, Kamis (25/7/2024). Aksi penyelundupan ini dilakukan dua pengunjung.
Kepala Lapas Kelas IIB Wonosari Marjiyanto menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 13.35 WIB, Kamis (25/7/2024) ketika petugas mendapati gelagat mencurigakan dari pengunjung yang izin ke kamar mandi.
Marjiyanto melanjutkan, petugas kemudian memeriksa kamar mandi dan menemukan barang terlarang yang berusaha diselundupkan ke dalam Lapas.
"Barang mencurigakan yang diduga obat terlarang tersebut dibungkus dengan plastik isolasi," kata Marjiyanto dalam keterangannya.
Marjiyanto memaparkan, barang berbungkus plastik isolasi ditujukan untuk salah satu warga binaan Lapas. Setelah bungkusan dibuka, berisi puluhan butir pil yarindo atau disebut pil sapi.
"Setelah diperiksa ternyata ditemukan barang terlarang akan diberikan kepada warga binaan di dalam. Narkoba yang dibawa berupa pil Yarindo sebanyak 30 butir," jelas Marjiyanto.
Marjiyanto menjelaskan, atas temuan tersebut langsung berkoordinasi dengan Polres Gunungkidul. “Tugas kami adalah melakukan penahanan dan pemeriksaan awal, lalu berkoordinasi dengan pihak Polres Gunungkidul dan menyerahkan dua orang pengunjung berikut barang bukti pil jenis yarindo 30 butir untuk penyelidikan lebih lanjut,” lanjut Marjiyanto.
Penggagalan percobaan penyelundupan narkoba oleh petugas Lapas Wonosari, mendapat apresiasi Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto. "Penggagalan ini adalah wujud para petugas di Lapas Kelas IIB Wonosari sigap. Tentu ini hal yang positif dan harus terus dipertahankan," jelasnya.
Agung juga meminta komitmen petugas lapas untuk selalu siaga dan waspada atas penyelundupan narkoba ke dalam rutan.
"Narkoba itu bisa menghadirkan daya rusak yang besar bagi warga binaan di dalam Lapas. Maka dari itu seluruh petugas lapas harus waspada kemungkinan yang bisa terjadi," tegas Agung.