Yogyakarta, IDN Times - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai konflik Iran-Israel berpotensi menaikan harga minyak dunia, yang akan memicu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Lokasi konflik di sekitar Selat Hormuz akan mengganggu jalur supply chain minyak dunia, sehingga menghambat pasokan minyak dan menaikkan biaya distribusi yang menaikkan harga minyak dunia.
"Apalagi sebelum pecah konflik harga minyak dunia sudah naik pada kisaran US$89 per barel, potensi kenaikan harga minyak dunia akan berlanjut saat eskalasi ketegangan Iran-Israel meluas," ujar Dosen Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM itu, Rabu (17/4/2024).