Bupati Sleman Minta Warga Terdampak Tol Tidak Boros

Warga di Kalurahan Tirtoadi menerima uang miliaran rupiah

Sleman, IDN Times - Sejumlah warga Sleman yang lahannya terdampak proyek tol Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Solo menerima uang ganti untung senilai miliaran rupiah.

Terkait hal tersebut, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, meminta warga memanfaatkan uangnya untuk membuka usaha.

Baca Juga: Vaksinasi Pelajar SMP di Sleman Ditarget Selesai 12 September

1. Membuka usaha menjamin kelangsungan hidup

Bupati Sleman Minta Warga Terdampak Tol Tidak BorosIlustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kustini mengatakan, warga bisa membuka usaha baru setelah kebutuhan pokok seperti tempat tinggal baru terpenuhi. 

"Dengan usaha baru, warga bisa lebih produktif untuk menjamin kelangsungan hidup di masa depan," kata Kustini di Sleman, Rabu (1/9/2021) dilansir ANTARA.

Usaha baru tersebut, kata dia, bisa berupa usaha mikro kecil menengah (UMKM), warung makan, toko, maupun lahan pertanian.

"Harapan saya uang ganti untung digunakan untuk hal-hal yang produktif dari pada konsumtif," ujarnya.

2. Warga terima uang hingga Rp12,5 miliar

Bupati Sleman Minta Warga Terdampak Tol Tidak BorosIlustrasi jalan tol (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Warga yang telah menerima uang ganti rugi pembebasan lahan proyek tol Yogyakarta-Bawen antara lain warga di Padukuhan Sanggarahan dan Pundong, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati. Sebanyak 96 persen di antaranya sudah menerima uang pengganti. Bahkan, ada warga yang menerima hingga Rp12,5 miliar.

Untuk itu, Kustini meminta warga agar bijak menggunakan uangnya.

"Penggunaan uang harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing warga. Tentunya akan ada warga yang memiliki uang banyak. Kami berpesan gunakan itu sebaik-sebaiknya. Jangan boros," tuturnya.

3. Mendapatkan tempat tinggal adalah prioritas

Bupati Sleman Minta Warga Terdampak Tol Tidak BorosIlustrasi beli mobil (scoopempire.com)

Lebih lanjut, Kustini mengatakan prioritas utama warga penerima ganti untung adalah mendapatkan tempat tinggal pengganti. Setelah itu, warga bisa memikirkan kebutuhan yang lain.

Pasalnya, ia menerima laporan bahwa warga sudah membelanjakan uangnya untuk membeli mobil dan barang konsumtif lainnya. 

"Tidak apa-apa beli mobil, motor atau kebutuhan sekunder lainnya. Asal kebutuhan primer seperti tempat tinggal, usaha itu sudah terpenuhi," katanya.

Baca Juga: PPKM Dilonggarkan, Pesanan Kamar Hotel di Sleman Mulai Naik

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya