November 2024, Segini Realisasi Pendapatan Dishub Bantul

- Pendapatan retribusi parkir dan sewa kios di terminal Bantul mencapai 96% dari target Rp560 juta hingga minggu kedua bulan November 2024.
- Harapan untuk mencapai target pendapatan retribusi parkir dan sewa kios di terminal tahun 2024 masih ada, dengan adanya sisa waktu di bulan November dan Desember.
- Terkait penambahan armada bus sekolah gratis, pihak Dinas Perhubungan telah mengajukan bantuan ke Kementerian Perhubungan, namun belum ada kepastian realisasi karena keterbatasan anggaran APBD.
Bantul, IDN Times - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singgih Riyadi, mengungkapkan bahwa target pendapatan dari retribusi parkir dan sewa kios di terminal hingga minggu kedua bulan November 2024 telah tercapai 96 persen.
"Minggu kemarin kita evakuasi masih ada sekitar 95 juta pendapatan yang belum masuk," ujar Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Singgih Riyadi, Minggu (17/11/2024).
1. Target pendapatan dari parkir dan sewa kios Rp560 juta

Singgih mengatakan bahwa target pendapatan dari retribusi parkir dan sewa kios di terminal untuk tahun 2024 ini ditetapkan sebesar Rp560 juta. Ia berharap, dengan masih adanya sisa waktu di bulan November dan Desember, target tersebut dapat tercapai.
"Harapan kita mudah-mudahan bisa tercapai," terangnya.
2. Tarif retribusi parkir baru diterapkan tahun 2025

Singgih mengungkapkan, untuk tahun 2025, target pendapatan dari retribusi parkir dan sewa kios di terminal diharapkan dapat lebih tinggi dibandingkan tahun 2024. Hal ini seiring dengan diterapkannya tarif parkir baru yang sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbub) yang terbaru. Selain itu, adanya tim pengawas yang melibatkan berbagai pihak, seperti Dinas Perhubungan, TNI, Polri, Satpol PP, dan tim Saber Pungli dari Inspektorat, diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan memaksimalkan penarikan retribusi parkir.
"Harapannya dengan tim terpadu tersebut maka penarikan retribusi parkir bisa lebih maksimal," tuturnya.
3. Penambahan bus sekolah gratis terkendala anggaran

Terkait penambahan jumlah armada bus sekolah gratis, Singgih menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan bantuan bus kepada Kementerian Perhubungan. Namun hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai realisasi tersebut. Sementara itu, untuk pengadaan bus sekolah gratis dari anggaran APBD, ia mengaku hal itu tidak mungkin terealisasi mengingat keterbatasan anggaran yang ada.
"Kita masih menggunakan dua bus yang kita miliki. Kalau pembelian dengan anggaran APBD nampak tidak mungkin terealisasi," tuturnya.