Nilainya Rp10 M, Ini Gedung Perpustakaan Umum Bantul yang Baru

- Bupati Bantul meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Daerah dengan anggaran Rp10 miliar dari DAK 2024, diharapkan meningkatkan literasi masyarakat.
- Gedung perpustakaan dibangun di pusat kota Bantul sebagai simbol kebangkitan ilmu pengetahuan, fasilitas membaca dibuat senyaman mungkin.
- Pentingnya peningkatan literasi bagi anak-anak Generasi Z dan Alpha di Bantul, jumlah pengunjung perpustakaan sepanjang 2024 mencapai 424.229 orang.
Bantul, IDN Times - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantul yang dibangun dengan anggaran Rp10 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024. Perpustakaan umum yang berlokasi di pusat Kota Bantul ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat.
1. Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul simbol kebangkitan ilmu pengetahuan

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan bahwa Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul menjadi simbol kebangkitan ilmu pengetahuan di Bumi Projotamansari. Oleh karena itu, perpustakaan ini dibangun di pusat kota, tepat di titik nol kilometer Bantul.
"Ini semangat kita bahwa kita harus kembali ke ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan kita peroleh dengan membaca," katanya, Kamis (30/1/2025).
Halim menambahkan, fasilitas membaca telah dibuat senyaman mungkin, meski masih perlu penyempurnaan sarana dan prasarana. Ia pun meminta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta, untuk terus melengkapi fasilitas yang dibutuhkan.
"Harapannya, Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Bantul ini bisa menjadi tempat yang representatif," ujarnya.
2. Membaca buku lebih baik dalam meningkatkan literasi

Halim menekankan pentingnya peningkatan literasi bagi anak-anak di Bantul, terutama Generasi Z dan Alpha, yang menghadapi tantangan berbeda dibanding generasi sebelumnya.
"Untuk memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan daya saing tentu butuh peningkatan literasi. Membaca buku jauh lebih efektif daripada mendapatkan literasi dari bacaan elektronik," tandasnya.
3. Indeks pembangunan literasi di Bantul di atas rata-rata nasional

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung perpustakaan sepanjang 2024 mencapai 424.229 orang. Tingkat kegemaran membaca masyarakat Bantul juga tergolong tinggi, yakni 80,89, melampaui rata-rata nasional sebesar 72,45.
"Indeks pembangunan literasi masyarakat Bantul tahun 2024 mencapai 82,60 kategori tinggi atau lebih tinggi indek rata-rata nasional yang mencapai 72,53," katanya.
Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantul memiliki koleksi pustaka cetak sebanyak 127.387 eksemplar dan pustaka digital mencapai 2.758 judul. Selain itu, terdapat 37 pojok baca masyarakat yang tersebar di seluruh Bantul serta dua pojok baca digital di Balai Desa Seloharjo dan Layanan SIM Polres Bantul.
"Kita ingin perpustakaan ditempatkan sebagai simbol peradaban dunia dengan mengakumulasi pengetahuan dan informasi dan menjadi kewajiban untuk kita semua untuk menyediakan layanan perpustakaan yang layak bagi anak-anak Bantul," tandasnya.